Sejatine Urip Mung Ngampung Dolan

Responsive Ads Here

Sunday, November 11, 2012

Kopi Pahit Vietnam - the Coffee Philosophy

Sore ini saya ada janji ketemu dengan teman-teman komunitas backpacker dunia Surabaya di rumah Mbak Atiek, yang baru saja pulang explore Vietnam.
Photo by : Bang RDM :D

Bertemu teman-teman baru yang memiliki hobi sama, tentunya seperti sedang minum kopi ditemani pisang goreng keju.. KLOP! Persis seperti hidangan yang disuguhkan Mbak Atiek, ditambah lagi kopinya spesial dari Vietnam, gratiss pula.. wahh benar-benar keberuntungan menyelimuti malam ini.

Ini pertama kali saya ketemu dengan teman-teman baru, diluar dugaan.. surprisee! Saya merasa sudah bertemu mereka bertahun-tahun lalu, seperti sedang reunian saudara, sangat menyenangkan. #psst beda sama tetangga kamar sebelah yak .. lirik mbak Dian hehe.. “Arek-arek BD Surabaya iki reeek..!”

Percakapan, cerita dan tawa canda bercampur jadi satu, memenuhi gazeboo rumah asri Mbak Atiek. Mulai dari sharing bagaimana serunya perjalanan ke Vietnam, apa saja yang bisa ditemui disana, hingga suka dukanya jalan bareng orang baru, plus kompor-komporan next trip-nya.. Voilaaa sangat menyenangkan.

Dari pertemuan itu pula, saya banyak belajar hal baru, khususnya tentang kopi, bagaiman cara mensajikannya, dengan alat yang selama ini belum pernah saya tahu, coffee drip kalau orang kampung saya dulu cara minumnya, gelas atau cangkirnya dibalik diatas lepek atau tatakan gelas, dan minumnya disruput pelan-pelan. *sayangnya saya gak ambil gambar dripper-nya

“Kopinya dimasukkan ke alat ini,kemudian diketuk-ketuk biar padat, baru disiram air panas, dan ditunggu tetesan kopinya keluar” Jelas Mbak Atiek kepada Mbak Tina sang “duo coffee lover” kami.
Photo Source : Here

Jadi seni meminum kopi ala Vietnam, bisa merasakan taste kopi dari yang super kental, sampai yang paling cair, boleh dibilang Brithish Coffee sampai American coffee, dan juga di Vietnam katanya kopi pahit ada yang diminum dengan ditambah es.. waah gimana ya rasanya. Cirikhas lain dari kopi Vietnam ini, ada aroma moca – choco yang sengaja ditambahkan, saya memilih kopi susu yang juga memiliki aroma sama dengan kopi pahitnya, karena lambung saya tidak terlalu kuat minum kopi pahit, tapi untuk selera nusantara mungkin perlu ditambah gula.

Sambil terus menyimak, saya juga merenung dari setiap pembicaraan semalam, akan filosofi kopi, (wah saya kebetulan belum baca novel Dee nih..jadi kalau ada cerita yang sama, ini hanya rekaan belaka :p).

Meminum kopi sendiri, layaknya bagaimana kita menjalani hidup, mulai dari meraciknya, menyiram dengan air panas, kemudian menunggu proses dripping, hingga akhirnya diperoleh taste kopi yang kuat, dan jika kita menginginkan rasa lebih ringan tinggal tambahkan air sebagai penawarnya.

Kopi panas tidak bisa serta merta kita tenggak seperti minum air, tapi diminum sedikit demi sedikit, menikmati setiap sensasi rasanya dari awal hingga akhir, seperti itu pula kehidupan, kita tidak bisa memaksa menjalani kehidupan dari tengah, atau langsung menuju akhirnya, tapi ada tiap proses dan perjalanan anak manusia yang harus dilewati sejak awal.

Kalau kau rasakan pahit dalam tegukan pertama, maka cobalah tambahkan gula, dan jika tidak kau temukan gula, cobalah kau cari yang lebih pahit dari kopimu, agar kopi pahit itu terasa lebih manis dilidah, tapi jika tidak juga kau temukan apapun.. maka nikmati saja kopi pahitmu sambil terus memandang senyum manisku..

Nikmati saja hidupmu kawan!.. sepahit apapun itu, akan ada manis yang mengakhirinya
Sebuah seni menjalani hidup.. #CofeePhylosophy...

\



No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)