Sejatine Urip Mung Ngampung Dolan

Responsive Ads Here

Monday, January 7, 2013

Alhamdulillah … Akhirnya Aku Menikah Tahun Ini




Photo Source : Here
Pergulatan hati yang sudah lama tersimpan sejak empat tahun lalu, pecah sudah di permukaan. Gunung es yang aku pendam selama ini sudah tak mampu menahan panasnya hati, hingga puncaknya akhir tahun lalu kami bersepakat untuk berpisah

Empat tahun bukan waktu yang singkat, juga boleh dibilang bukan waktu yang lama untuk mengenal satu sama lain, terlebih kami bertemu begitu saja, tanpa ada teman yang saling mengenalkan kami berdua. Aku dan Farhan, sebut saja begitu, lelaki matang yang kukenal melalui jalur yang ingin aku rahasiakan, awalnya hanyalah teman, lalu saling dekat dan berjanji untuk lebih dekat hingga pelaminan.

Perjalanan kami memang tidak mulus, tapi seperti buku-buku cinta yang sering aku baca, bahwa cinta sejati itu butuh tantangan dan rintangan, dan kami berdua berusaha untuk melaluinya bersama, tahun pertama adalah tahun-tahun penuh tantangan, aku harus memahami karakternya, dan begitupun juga sebaliknya.

Tahun kedua, seperti layaknya pasangan-pasangan lain, kejenuhan mulai timbul tapi hati sudah merasa nyaman satu sama lain. Dia pun memutuskan untuk menikahi saya. Aihh senangnya bukan kepalang, coba saja tanyakan perasaan ini pada gadis-gadis yang sedang dipinang.. serasa dunia beserta isinya sedang berada dalam genggaman!

Seperti sedang mendaki bukit, belum sampai pada puncaknya, kami terperosok pada jurang yang tertutup oleh ilalang, rencana pernikahan kami terpaksa harus ditunda, dengan alasan yang tak perlu diceritakan. Sedih bukan kepalang, gaun-gaun yang rencana aku pesan, segera aku batalkan. Beruntung kabar pernikahan belum tersebar, hanya beberapa teman dekat yang tahu mimpi buruk ini.


Aku pergi meninggalkan Kota Semarang, sejenak melupakan kesedihan dengan menikmati liburan di Pulau Karimun, sendiri menikmati waktu dan lebih banyak berintropeksi. Membuka lembaran baru, mengawali tahun dengan cerita baru. Bertemu dengan orang-orang baru, dan akhirnya tertaut pada beberapa hati.

Dan suatu ketika, Farhan datang dengan membuka hati, dia memintaku kesempatan baru memulai cerita yang ujungnya sudah dia rencanakan, ya Pernikahan yang tertunda. Selama ini antara aku dan Farhan tidak benar-benar putus hubungan, kami masih saling bertukar kabar, meski hatiku tidak utuh lagi untuknya, tapi dia bersikeras akan kembali untukku. Persis seperti janjinya, tepat di tahun ke-3 dia kembali.

Aku masih ragu dengan janjinya, hingga akhirnya dia mengucapkan janji kepada kedua orang tuaku, itu sedikit membuatku lega. Tidak mudah menumbuhkan benih cinta diantara kami, tapi Farhan menunjukkan kebaikan dan kesungguhan hatinya, itu yang membuatku tercuri hati.

Hingga beberapa bulan menuju penghujung akhir tahun ini, perjalanan menuju pelaminan tidak juga dimudahkan Tuhan, ada beberapa halangan yang membuatku sedikit cemas. Feeling ku mengatakan, bahwa hal yang sama akan terjadi seperti 2 tahun yang lalu. Aku sudah mempersiapkan hati untuk segala kondisi.

Photo Source : Here
Benar saja, hingga satu bulan menjelang tanggal pernikahanku.. tak juga ada tanda-tanda baik. Aku coba beberapa kali menghubungi Farhan, dan dia tidak bisa berkata apa-apa, hanya menunda dan menunda. Lalu menghilang beberapa hari,

Diam.. itu saja yang aku lakukan, menyerahkan semuanya pada takdir. Hingga aku melewati tanggal itu, dia tiba-tiba muncul dengan permohonan maaf. Mengutarakan berbagai alasan dan kebodohan yang dia lakukan. Menyesali apa yang telah diperbuatnya, dan aku tetap saja diam.

11 Januari 2013, tertulis pada surat Undangan Pernikahanku, ya akhirnya aku menikah di tahun ini. Tidak dengan Farhan, tetapi dengan seorang lelaki yang telah dipersiapkan Tuhan dari surga-Nya, untuk menemaniku hingga penghujung waktu.

Lelaki yang mengenalku dari seorang teman, memperlakukanku dengan baik, kemudian menemui keluargaku, meminta ijin untuk menjadi imamku, membina keluarga yang dirahmati Tuhan, memberikanku anak-anak yang sehat dan lucu, mencintaiku dengan penuh kasih, kini dan nanti.

Mohon Doa Restu... Kalila dan Fauzan
Semarang, 11 Januari 2013

6 comments:

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)