Sejatine Urip Mung Ngampung Dolan

Responsive Ads Here

Friday, January 29, 2016

Waspada !!! Calo Nikah di Kelurahan Bondowoso

Berat rasanya menuliskan cerita ini dalam blog pribadi saya, tapi apa boleh dikata, mungkin ini akan menjadi ilmu bagi teman-teman dimanapun berada, yang sekarang sedang berjibaku dengan urusan birokrasi, khususnya persiapan pernikahan.

Seperti pada tulisan sebelumnya, 2 mingu yang lalu saya melangsungkan akad nikah dengan seorang lelaki berkewarganegaraan Belanda, tentunya saya sudah membaca dan browsing info jauh-jauh hari tentang syarat apa saja yang harus dilengkapi untuk menikah di Indonesia. 

Kami berdua juga saling komunikasi jauh-jauh hari, mengenai dokumen dan surat-surat serta proses administrasi yang harus dilewati. Mengenai proses adminnya akan saya tulis di artikel selanjutnya.

Nah .. setelah semua bersepakat menentukan tanggal pernikahan, akhirnya saya langsung mengurus dokumen di tingkat lokal. Awalnya saya juga sempat ke kantor KUA jauh sebelum mengurus ke kelurahan, menanyakan kejelasan dokumen apa saja yang harus dipersiapkan, dan bagaimana alurnya. 

Walau sebenrnya saya sudah membaca di website KUA Indonesia, tapi yaa you know  lah Indonesia .. aturan itu bisa berubah-ubah dari tingkat hulu ke hilir.  Ini Link Web KUA Indonesia  kalau mau lebih jelas bagaimana alurnya.

Saat itu, dari pihak KUA sendiri tidak banyak memberikan penjelasan, hanya bilang ya urus N1 - N4 ke Kelurahan, kemudian berkas dari kedutaan, serahkan semua berkas asli ke KUA itu saja. 

Hmm rasanya serba ambigu, karena tidak ada hitam di atas putih, semuanya serba katanya. Bahkan di kantor KUA Bondowoso, juga tidak ada papan alur informasi pengurusan nikah, yang ada hanya alur pengurusan berkas cerai kalau gak salah, atau legalisir dokumen.

Akhirnya 2 minggu sebelum tanggal nikah, saya menuju kantor kelurahan, disana saya menanyakan tentang permohnan surat N1-N4, kemudian diarahkan ke Pak Modin (Petugas pengurusan Nikah di Kelurahan).

Waktu itu jam sudah pukul 9 pagi, tapi yaa tahu kan .. Indonesia gitu hehe, petugas belum datang, entah kemana masih pada ngupi-ngupi cantik. Kemudian saya diberikan nomor telepon Pak Modin, yang kebetulan tetangga saya, namanya Djatmiko, atau biasa dipanggil Mas Eko.

Pak Modin mengangkat telepon saya, dan mengatakan bahwa dia sekarang sedang berada di KUA, saya diminta langsung kesana. Ketemu di KUA, saya diajak masuk ke salah satu ruangan, kemudian saya utarakan maksud saya, singkat kata dia mengatakan bisa diurus semua, dan saya "basa basi" menanyakan biaya, Dia bilang kalau ke KUA biayanya Rp, 600,000 kalo ke Kelurahan, biaya administrasinya Rp. 150,000.

Oke DEAL! akhirnya copy berkas awal yang berisi dokumen passport calon suami, KTP, Akte Lahir dll saya serahkan, selanjutnya saya mengurus dokumen suami di Konsulat Belanda Surabaya, dan berjanji menyerahkan kekurangan berkas setiba saya dari Surabaya.

Dua hari setelahnya saya kembali ke Kantor kelurahan, dengan membawa dokumen lengkap yang sudah di ACC pihak konsulat Belanda di Surabaya. Saya serahkan semua berkas, bahkan saya waktu itu meminta akan mengisi sendiri form N1-N4, karena si petugas tidak paham bahasa Asing, dan bingung dengan dokumen, tapi dia bilang biar saya saja.

Dia juga sempat bingung tentang dokumen N1 - N4, menanyakan N1 - N4 calon suami, padahal kan N1 - N4 itu dokumen yang harus diisi oleh pengantin perempuan yang akan melaksanakan nikah di tempat itu, bukan diisi oleh pihak laki-laki. Lagipula, calon suami kan WNA, jadi ya gak ada KTP sama KK ... ergghhh gemeesss sayaah!

Pak Modin juga ragu mengenai pengisian N1 - N4, atau sengaja ragu :p, telpon pihak KUA, yang ditelpon juga bingung, lalu telpon kepala KUA . baru dehh dia yakin.. hellowww padahal saya juga sudah baca di web KUA, begitu alurnya.. Hmmm maka dari itu kawan, berhadapan dengan birokrasi di Indonesia, kita harus paham betul aturannya, biar kita gak ditipu!

Beres urusan dokumen, dia bilang oke oke biar saya urus semua, ini nanti beress beress...begitu katanya, sekarang silahkan ke KUA minta no rekening pembayaran, nanti dokumen biar saya yang urus. Nah lohh .. itu konfirmasi pak Modin loh ya .. 

Otomatis saya lega, dan langsung ke KUA minta no rekening, dijelaskan bagaimana cara pembayarannya, dan bank yang dituju. Setelah itu saya segera pulang dan siap-siap berangkat ke Jakarta untuk menjemput suami dan ibu mertua. 

Saya terima sms dari Pak Modin, yang mengisyaratkan semua proses berjalan lancar, saya sih tenang-tenang aja tanpa ada rasa curiga, karena saya juga gak ngerti  apa proses selanjutnya. Hingga Hari H menjelang nikah, saya cuma dikabari beres, bahkan ditanya jam dan tempat akad nikah.

Dan tiba - tiba, ketika saya masih di ruang make up, ada telpon dari seorang teman yang mengabarkan bahwa Pak Suryono ta'mir masjid At Taqwa, yang membantu proses ikrar keIslaman suami, menuju KUA untuk menyerahkan sertifikat keislaman suami, menyampaikan bahwa hari ini tidak ada akad atas nama saya. Bahkan tidak ada berkas masuk.

Duhh .. rasanya jantung saya mau copot ... untung gak pingsan, saya coba telpon Pak Modin, tapi gak diangkat-angkat, saya bingung harus bagaimana, karena jam sudah menunjuk pukul 8.30 pagi, sementara akad berlangsung pukul 9 pagi. Keluarga dan handai taulan sudah berada di venue menunggu kami. 

Semuanya rasanya kalang kabut, karena saat itu saya dirias di Hotel Ijen View tempat suami dan mertua menginap. Sedangkan Keluarga saya di rias di rumah, Kondisi ayah saya yang sakit karena stroke sejak 2 tahun lalu, dan ibu yang juga gak bisa apa-apa, membuat saya merasa semakin sedih. Hanya sahabat-sahabat dekat yang menguatkan dan membantu proses akad tetap berlangsung.

Saya cuma bisa beristighfar dan berdzikir, suami yang belum paham bahasa Indonesia hanya bisa menenangkan saya untuk tidak menangis. Disini saya benar-benar melihat kekuasaan Allah, bahwa jika Allah sudah berkehendak mempersatukan dua insan dalam ikrar akad nikah, maka tak seorangpun yang mampu membatalkan... La Hawla wa la kuwwata Illa billah!

Saya tahu ada banyak orang diluar sana yang palsu, iri dengki dengan apa yang dititipkan Allah kepada saya saat ini, tapi untuk teman-teman semua yang masih sendiri, Percayalah bahwa Allah sangaaatt dekat! dan Pertolongan Allah itu nyata bagi hamba-Nya yang Yakin!.

Semoga apa yang saya tulis ini memberikan manfaat untuk teman-teman semua, dan menjadi ilmu untuk kita, bahwa hanya karena Allah saja hidup kita ini akan berarti!

Salam Sayang dari kami
Ericka & Glenn

2 comments:

  1. Haduh...jalanmu begitu banyak kelokan..moga selanjutnya semakin mahir melalui kelokannya...Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe ... Aamiin Allahumma Aamiin mbak ..
      matur nuwun ya mbak doanya, iya mungkin ini awal menuju bahagia suit suit hihihi .. besok senin tak mampir ke kantor yaa

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)