Sejatine Urip Mung Ngampung Dolan

Responsive Ads Here

Friday, November 10, 2017

Ketika Rina Nose Lepas Jilbab

Via Showbiz Liputan6 dot com

Kehebohan para netizen atas perubahan penampilan Rina Nose semalam yang sempat menjadi hot issue karena melepas hijabnya, membuat saya ingin menulis di blog ini dari sudut pandang yang berbeda.

Seperti kita ketahui sejak tahun 2016 Rina Nose telah merubah penampilannya dari tidak berhijab menjadi "berhijab syar'ie". Tentunya banyak fans setia maupun yang baru mengenal Rina berbahagia atas perubahan penampilannya itu. 

Gaya berpakaian Rina sempat menjadi trend setter bagi kalangan hijabers Indonesia, bahkan juga bagi hijabers beberapa Negara tetangga di Asia Tenggara yang mengenal Rina Nose sebagai salah satu presenter acara ajang pencarian bakat dangdut, di salah satu televisi Nasional kita.

Kalau tulisan ini disebut sebagai "pengejar rating".. ya boleh saja anda mengatakan begitu, he he he. Awalnya saya tidak tahu tentang berita ini, saya tidak sengaja melihat status salah satu teman di whatsapp tentang kabar Rina Nose melepas hijab.

Waaah .. sontak saya langsung browsing berita tentang Rina Nose, juga melihat video streaming Indosiar untuk acara Dangdut Academy Asia III yang sedang berlangsung tadi malam. Benar.., ternyata beritanya sudah viral dan jadi trending topic di dunia maya!

Sedikit menghela nafas membayangkan perasaan Rina Nose yang mungkin sedang kalut, sedih, marah dan nggak nyaman, karena terbatasnya ruang privacy. Ribuan netizen "ngrasani" alias mempergunjingkan secara massal atas apa yang telah diputuskan oleh Rina.

via wowkeren dot com
Ada yang mendukung, berempati, hingga menyayangkan keputusan yang diambil Rina, tidak sedikit juga yang menghujat seoalah mereka adalah "TUHAN" yang mempunyai hak untuk memberikan penilaian atas amal baik buruk manusia. Tidakkah mereka sadar bahwa kita juga manusia, yang tidak punya hak sama sekali untuk menilai keimanan orang lain. 

Artis atau Seleb memang public figure yang dituntut untuk tampil secara sempurna dilayar kaca maupun off air. Bahkan harus tampil sesuai harapan fans-nya! Padahal mereka juga manusia biasa yang butuh privasi, punya masalah kehidupan, dan menginginkan hidup normal seperti kita semua... Selebriti juga manusia!

Mari kita coba belajar meng-analogi-kan tentang kasus ini seperti sebuah ruang kelas di salah satu sekolah. Dalam ruang kelas itu ada guru dan murid yang sedang mengerjakan ujian, lalu siapakah yang paling berhak memberikan nilai untuk murid? apakah murid lain atau guru?

Guru ibarat Tuhan dan murid adalah kita, meski kita "merasa" bahwa jawaban kita benar tapi kita tidak perlu "menyalahkan" jawaban orang lain pada saat ujian itu. Yang perlu kita lakukan adalah fokus pada soal ujian dan jawaban yang kita berikan hingga ujian itu selesai dan dikumpulkan.


Agama Urusan Personal Manusia dengan Tuhannya

Akan ada banyak pertentangan ketika kita bicara tentang agama, jangankan antar agama satu agama saja banyak "penafsiran" yang berbeda. 

Memang sedikit sensi sih menulis tema tentang agama, tapi saya ingin beropini sedikit setelah sekian lama bungkam dan mencoba menahan diri untuk tidak berkomentar atau menanggapi apapun atas banyak hal yang beredar di dunia maya, khususnya tentang perdebatan dalil dan pemahaman tentang agama.

Saya mungkin dinilai tidak cukup mumpuni untuk menulis tentang issue ini karena saya tidak punya background sekolah agama maupun jebolan pondok pesantren manapun, tapi ijinkan saya untuk berbicara sebentar melalui tulisan. 


Posting Rina Perdana tanpa Hijab di IG pribadinya
Kita semua atau mungkin saya lebih tepatnya, sudah terlalu muak dengan segala postingan yang cenderung benere dewe kata orang jawa, alias tulisan yang merasa benar sendiri, berisi caci maki, sumpah serapah, bahkan hujatan kata-kata kafir baik kepada sesama muslim ataupun non-muslim. 

Meskipun mereka menyatakan dirinya sebagai "Para Pejuang Tuhan" atau "Penegak Agama Tuhan", tapi apakah Tuhan mengajarkan kekerasan atau paksaan agar manusia mengimani-Nya? Jawabanya SAMA SEKALI TIDAK!

Kalau Tuhan boleh meminjam dialek Surabaya, mungkin Dia sudah berkata begini :
"Bah kon kafir.. bah kon muslim .. bah kon percoyo .. bah kon gak percoyo .. Aku loh gak patheken..!"
Artinya Tuhan tidak peduli apakah kita mengimani-Nya atau kafir sekalipun, Tuhan tidak butuh dan tidak ada paksaan bagi semua mahkluk untuk beriman kepada-Nya, tapi kita yang butuh. 

Hubungan Manusia dengan Tuhannya adalah hubungan vertikal yang lurus tanpa kelok, tidak ada intervensi dari pihak manapun yang boleh mengganggu hubungan cinta manusia dengan Tuhan-Nya, karena Tuhan Maha Cemburu!

Tuhan tidak menilai hambanya seperti guru menilai muridnya, yang cenderung menilai jawaban murid secara saklek, Tuhan tidak begitu .. Dia adalah Maha Rahman dan Rahim, dan Allah Maha Raja yang berhak menentukan nasib hamba-hamba-Nya. 

Tidakkah kita ingat cerita tentang seorang pelacur yang masuk surga hanya karena memberi minum kepada seekor anjing yang kehausan? padahal jelas-jelas seorang pelacur itu banyak melakukan dosa .. so what do you think?

Menghormati Keputusan Orang Lain Meski Berbeda

Kembali kepada kisah Rina Nose, secara pribadi saya juga kecewa dengan keputusan yang diambilnya, tapi saya tidak berhak memaksa maupun menyudutkan bahkan menyalahkan Rina. 


Rina Nose dan Mantan Suami, via kapanlagi dot com
Mentaati Allah dengan segala bentuk peribadatan secara syariat memang sudah diatur, tapi semua itu kembali lagi pada hati manusia. Sejak lahir atau bahkan sebelum kita dilahirkan, manusia sudah diberi pilihan, apakah akan menempuh jalan A atau B.

Setiap pilihan akan memberikan pilihan baru juga konsekwensi yang terkait pada pilihan itu sendiri. Menjalankan serta Menjauhi Perintah Tuhan adalah pilihan bagi setiap manusia, dan Tuhan tidak peduli kita taat atau ingkar.

Saya tidak akan berpsekulasi atau menduga-duga mengapa Mbak Rina akhirnya melepas jilbab, terlepas gossip patah hati yang sedang beredar gegara batal balikan dengan mantannya. 


Postingan terakhir dengan hijab, sehari sebelumnya via IG Rina Nose

Yang pasti keimanan seseorang itu tidak bisa dinilai hanya dari penampilannya, apakah menggunakan jilbab syar'ie yang bertumpuk-tumpuk sampai ngepel lantai, menggunakan cadar asli buatan Jeddah sekalipun, hinnga memanjangkan jenggot yang katanya mengikuti sunnah Rasulullah serta bertato hitam di dahinya.

Tidak ada seorang manusia-pun yang mampu menilai keimanan seseorang, bahkan sekaliber Nabi Allah, tidak ada yang bisa menilai kesucian hati setiap manusia kecuali Allah S.W.T. sendiri.

Pesan dari kitab tua yang pernah saya baca, seorang alim pada masanya pernah berpesan bahwa ketika kita mencari ilmu kemudian menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, janganlah dulu berbangga bahwa diri ini sudah paling pandai lantas menggurui orang lain. 

Hendaknya orang berilmu itu seperti kacang tanah, semakin berisi maka semakin menyembunyikan isinya, tidak pongah maupun jumawa. 

Selain itu ada tiga pantangan sikap yang harus dihindari oleh orang berilmu menurut Sri Susuhunan Pakubuwono IV dalam Serat Wulangreh pada Pupuh Durma yaitu :

1. Tidak memuji diri sendiri,
2. Tidak berlebihan menjelekkan/memuji orang lain
3. Tidak mencela pekerjaan orang lain, serta tidak menggunjing kekurangan orang lain.

Nah .. pitutur-pitutur tua tersebut dirasa masih relevan untuk disampaikan dan dijalankan terkait dengan kehidupan jaman sekarang, serta selaras dengan nasehat para Nabi juga perintah Allah kepada hambanya yang mau berpikir.

Semoga dihari Jumat yang penuh berkah ini, kita mampu "mengunyah" lebih halus lagi setiap ilmu yang sedang kita pelajari hingga dapat menyaring saripatinya agar bermanfaat bagi kehidupan yang lebih baik.


Rina Nose dan Fakhrul Razi dulu, via bintang dot com
Untuk Mbak Rina Nose, saya menghormati keputusan anda untuk melepas jilbab meski akan menciptakan banyak kontroversi dan pergunjingan massal di dunia maya, tapi apapun itu semoga akan menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih cerdas dan dewasa dalam menyikapi hal-hal sepele hingga yang paling ruwet sekalipun didunia fana ini.

Semoga Rina Nose diberikan ketenangan batin dan kebahagiaan dalam kehidupannya juga selalu dalam penjagaan Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Melindungi... Amin.

45 comments:

  1. Sepakat dengan tulisan ini. Beragama itu urusan pribadi manusia dengan Tuhan.

    ReplyDelete
  2. Wah baru tahu nih, saya juga belum istiqomah kok dalam pakai hijan. Kalau Suami sih selalu bilang kalo ada orang di dunia ini yang packagingnya biasa tapi hati dan ketaatannya pada Tuhan luar biasa. Ketika Artis lebas jilbab begitu banyak gunjingan dari netizen sebuah negeri yang Bhineka Tunggal Ika, tapi riba meraja lela. Faktanya ayat tentang hutang, riba dab menjaga lisan lebih banyak dibanding perintah berjilbab. Surga itu hak Tuhan dan sholat adalah yang dihisab pertama kali :) lepas jilbab bukan berarti murtad kan? ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. he he he iya bener mbak, orang lebih banyak menilai bungkusnya daripada isinya :)

      Delete
  3. Semoga dimudahkan Dan diberikan yg terbaik. Terlepas memang penuh kontrasepsi

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin :) terima kasih sudah mampir mbak .. saking semangatnya itu kontrasepsi maksudnya kontroversi ya ha ha ha

      Delete
  4. Yang penting keputusan dia nggak pke jilbab nggak nganggu kepentingan orang banyak.

    Gitu klo aku mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. he he he sepakat mbak :) pemirsanya saja yang terlalu reaktif

      Delete
  5. Emang sensitif ya mbak kalau udah masalah agama, seperti halnya masalah keimanan seseorang

    ReplyDelete
  6. Setuju sih, Eman emang, tapi ya kita juga ga punya hak buat ngatur kehidupan orang lain, toh urusan agama juga hanya kita dan Tuhan yang lebih tau

    ReplyDelete
    Replies
    1. asyeekk .. terima kasih sayangkuh :-* sudah mampir kesini ya

      Delete
  7. Malah baru tahu berita ini. Sedih sih, tapi ya gimana lagi ya.

    ReplyDelete
  8. Wow... Mantap Ulasannya.

    Saat semua orang merasa paling benar sendiri dengan menghujat keputusan orang lain, without even try to walki in their shoes.

    Tulisan ini sunggu yang mendamaikan dan tidak menghakimi.
    Dan sangat menghargai HAM.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mbak Anggia :) semoga bisa sedikit memberi opini dari sudut yang berbeda

      Delete
  9. Padahalkan cacntik pakai jilbab ya

    ReplyDelete
  10. Siapalah aku kalo mau menghujat begini :p. Aku sendiri pake jilbab cuma di kantor krn alasan ga bisa cepol rambut. Jd mnding ditutup ama jilbabal drpd disuruh potong. Di luar lepas lagi.. :D

    Makanya kalo dgr berita artis yg buka lg jilbabnya, yo wis lah mba.. Itu hak dia, urusan nya ama Tuhan, ga ada sangkut paut kita yaa. Kdg ga ngerti ama manusia yg suka menghujat sesamanya.. Kok ya ngerasa lbh hebat dr Tuhan :D. Lucu kadang mereka itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. he he he hidup adalah pilihan masing-masing orang bagaimana mereka mau menjalaninya, benar begitu kan mbak Fanny :) terima kasih ya sudah jadi pembaca setia he he

      Delete
  11. Sebenernya dari jaman bahela manusia emang suka rasan-rasan. Bedanya dulu dari mulut ke mulut, nah sekarang via sosmed.

    Aku pribadi sih menyayangkan keputusan mbak Rina, ibarat uda naik tingkat jadi direktur eh minta di karyawankan lagi. Tapi yaitu mungkin sudah diputuskan dengan mikir selama ribuan purnama hehehe. Jadi ya terserah mbak nya saja, aku menghargai, lagian ga ada efek apa-apa buat aku. *eh kata-kataku ini menghujat juga ga sih. *mbak yang bikin postingan ini menghujat orang yang menghujat mbak Rina juga ga sih.

    Salam kenal ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. he he he terima kasih mbak Dian atas kunjungannya :) tapi apakah orang yang memakai hijab sudah pasti derajatnya lebih tinggi daripada yang tidak pakai hijab :)

      Delete
  12. Q saja klo pke hijab pas dolan2 ae mb...klo drumah y lpas lg, arep nang warung tetangga we y kdang lepas hijab...emg mslah hijab agak sensitive...coba kita lihat najwa shihab..beliau bahkan tdk berhijab padahl ayahny seorang penafsir Qur'an.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi hi hi .. iya mbak bener karena kan sekarang lagi booming hijab syari'e apalagi kasus buka pasang hijab, hmm begitulah

      Delete
  13. salam kenal mbak biarlah itu hubungan mereka dengan Tuhan dan mereka semua yang akan mempertanggung jawabkannya yang penting kita ngelindungi keluarga kita dari api neraka, lawon jalan yang lurus dan bengkok sudah jelas kok mbak, tinggal gimana pilihan kita

    ReplyDelete
  14. Sangat disayangkan memang. Tapi bagaimana pun itu hak dia, urusan dia, sudah seharusnya kita menghormati keputusannya tersebut.

    Semalam langsung stalking ig nya, disitu keliatan bgt klw dia sedang mengalami pergolakan yang cukup berat. Huhhuu

    ReplyDelete
  15. Iyah...jangan mencela orang lain, takutnya kondisi terbalik. Lebih baik mnghargai...asal Mbak Rina tenang dan bahagia dengan keputusan yang diambilnya

    ReplyDelete
  16. Sangat di sayangkan tapi semalam rame ig nya.

    ReplyDelete
  17. Amat disayangkan memang, tapi kita tidak berhak untuk menghakimi.
    Cukup menghargai dan didoakan semoga hidayah itu bisa kembali.
    Karena hidayah dan istiqomah itu tidak semudah membalik telapak tangan :)

    ReplyDelete
  18. Aku baru tahu infonya dari sini mb
    Aku sedih tapi makasih y sudah diingatkan oleh pesan moralnya

    ReplyDelete
  19. Saya masih di titik khawatir dengan diri sendiri, kurang meributkan orang lain.. Sekarang dia begitu, bagaimana kalau saya suatu hari begitu, itu yang selalu ada dipikiran saya tentang hijab. Terima kasih remindernya Mbak Ericka, semoga kita istiqomah.

    ReplyDelete
  20. bagi saya pakai hijab atau bukan itu urusan personal seseorang dengan Tuhannya dan bukan hak kita untuk menilai. cukup didoakan saja supaya bisa lebih baik :)

    ReplyDelete
  21. Tulisan yg bagus. Dan langsung penasaran ke ig nya rina nose. Smg ga dikunci *gossipalert . hahahhah

    ReplyDelete
  22. Betul mbak. Urusan agama adalah urusan hamba dengan Rabb-nya, hanya saja saya sangat menyayangkan. Apakah semua masalah akan selesai dengan melepas hijab ? Duh Rina, kamu lebih cantik berhijab ..sumpah... Somoga segera berubah pikiran kembali.... :(

    ReplyDelete
  23. setuju dg tulisan ini, banyak orang nyinyir dg hub kita dg Tuhan krn ini sifatnya pribadi dan tanggung jawab pribadi, kalaupun ingin menaseahti bukan dg cara nyinyir ya, aku inget saat pertama kali aku pakai jilbab, hampir semua bilang aku dj cantik pdhl cantik drmananya, dr dulu aku mah gak cantik. Kadang suak sebel bahkan yg jelekpun dibilang cantik, hiiii.

    ReplyDelete
  24. Mantap analoginya. Kita fokus sama ujian dari 'guru', gak perlu ngurusin 'murid' lain kek mana..

    ReplyDelete
  25. Semoga hidayah kepada saya semakin meningkat dan jangan pernah lepas lagi ya Allah...

    ReplyDelete
  26. aku sedih pas baca Ignya. Aku suka sama sytle dia berhijab. Akupun tak mau berkomentar mbak, makasih tulisannya

    ReplyDelete
  27. Gak penting bagi saya baca ginian, gak patek en bhuahaha.
    Cumaaaaaaaan kok yaaaaaaaa ituuuuuuuu skrinsut IG aja dikasih watermark -__-

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahahah gak patheken :P babah po'o .. bah tak ke'i skrinsut bah tak soklin bah tak ringso .. wong aku sing bikin skrinsutnya kwkwkwkkw

      Delete
  28. Tulisannya bagus sekali mba.
    Akupun setuju. Urusan agama itu adalah pribadi setiap orang dan aku jg paling gak suka menjudge oranf by this cover.
    Mau lepas jilbab atau pakai jilbab iyu urusan masing2. Kita gak boleh menghakimi dengan kata2 yg tidak pantas seolah2 dia Tuhan. Krn keimanan seseorang bukan semata2 diukur dr bagaimana dia berpenampilan tp akhlak dan perbuatannya juga.

    ReplyDelete
  29. Kalo aku sih, keimanan orang ya gak perku dicampuri.
    Toh kita juga nggak lebih baik dari dia hehe

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)