Sejatine Urip Iku Mung Ngampung Dolan

Sunday, January 7, 2018

Ragam Budaya Masyarakat Belanda


Hidup dan tinggal di Negeri orang sudah pasti kita harus beradaptasi dengan budaya, kebiasaan sekaligus adat istiadat di tempat tersebut yang kadang menjadi "culture shock" tersendiri bagi pendatang baru.

Culture Shock atau kejutan perbedaan budaya merupakan hal yang wajar terjadi jika anda berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Misal saja budaya suku jawa yang tinggal di Kota Surabaya akan berbeda dengan suku Jawa yang tinggal di Malang apalagi ketika harus pindah negara yang beda suku, beda ras, hingga beda bangsa!

Ada beberapa hal yang saya alami mengenai culture shock ketika pindah ke Negeri Ratu Maxima ini, mulai dari perbedaan bahasa, makanan, udara, hingga adat istiadat yang kadang masih susah saya cerna tapi tetap berusaha untuk mingle agar tidak menjadi konflik selama tinggal dan bermasyarakat disini, apa sajakah itu?

1. Salam Cium Pipi 3x

Pertama kali datang ke Belanda saya dihadapkan pada pertemuan keluarga besar pihak suami yang berlatar belakang budaya Curacao - Karibia dan Suriname tapi sudah menetap lama di Belanda, jadi budayanya sudah berakulturasi.

Ketika saya bertemu dengan sepupu laki-laki suami sempat kaget karena setelah saya menyodorkan tangan untuk salaman, otomatis sepupu tersebut langsung memeluk saya dan cupika cupiki 3x mendarat di pipi saya.

Hewan Piaraan dianggap seperti Anak

Jelas saya kaget dan sempat terbengong-bengong tapi karena kejadiannya spontan dan cepat akhirnya saya ya pasrah saja he he he. Suami lupa menyampaikan adat dan kebiasaan ini, menurutnya itu hal lumrah di Belanda ketika bertemu dengan kerabat, keluarga dan teman dekat.

Salam nempel cium pipi 3x adalah adat yang lumrah pada masyarakat Belanda baik laki-laki maupun perempuan, tua atau muda semuanya melakukan salam itu tanpa ada rasa risih dan sungkan.

Hmm .. mungkin bagi kita apalagi muslimah yang akhwat banget pasti langsung bilang haram! he he he. Saya pribadi juga sempat kaget dan risih karena hal tersebut tidak pernah saya lakukan ketika di Indonesia, kalau misal dilakukan toh hanya dengan teman perempuan .. eh itu dulu sih pas tergabung di kelompok akhwat eh eh eh.. :p

Well .. bukan mau menulis tentang baik dan buruk budaya seseorang akan tetapi yang perlu ditekankan adalah bagaimana kita bersikap ketika berada di tempat baru. Salam nempel pipi antar lawan jenis tanpa ada "feeling" atau  mungkin "lust"  alias napsu disini adalah bentuk keakraban dan menghormati orang lain.

Jadi jangan dulu kita menuduh bahwa orang-orang Belanda punya kehidupan bebas tanpa aturan ya ..! nanti akan saya tunjukkan hal-hal yang tabu bagi mereka tapi tidak bagi kita di Indonesia .. Nah itulah pentingnya mengenal dan mempelajari budaya orang lain agar tidak terjadi salah paham dan pertikaian.

2. Berjalan di Lajur Kanan

Berkendara atau jalan kaki biasakan untuk mengambil lajur kanan karena negeri ini menganut "aliran kanan" dalam berlalu-lintas. Beda dengan Indonesia yang menganut "aliran kiri" dimana kendaraan maupun pejalan kaki berjalan disebelah kiri jalan.

Saya masih sering lupa ketika berjalan kaki di trotoar maupun masuk pertokoan selalu mengambil sisi kiri. Seringkali saya berpapasan dan saling pandang dengan pejalan kaki yang lain sebab saya berjalan "melawan arus"

Menyeberangi Jalur Sepeda di Amsterdam

Ha ha ha .. tapi melihat wajah saya yang kikuk dan khas Asia mereka paham kalau saya sedang mengalami culture shock, jadi seringnya saya minta maaf dan pindah jalur ke kanan ketika berpapasan dengan orang di jalan sembari melempar senyum.

3. Tetangga yang tidak saling kenal

Hidup di Belanda rasanya jauh sekali dengan di Indonesia yang semuanya serba terbuka dan saling gotong royong. Bermasyarakat di Belanda semuanya serba individu, tidak saling kenal antara tetangga kanan kiri karena kebiasaan orang Belanda yang lebih banyak tinggal di dalam rumah daripada ngobrol-ngobrol apalagi cankrukan di gardu model jawa timuran.

Hanya dengan sesama pendatang (baca imigrant) yang biasanya lebih akrab dan mengenal meski tidak seperti bertetangga di Indonesia, main ke rumah tetangga, tuker-tukeran kue, apalagi sampai nggosip berlama-lama.

Rumah Terapung

Orang Belanda lebih suka tinggal didalam rumah dengan keluarga, kalau anda tidak membuat janji datang atau berkunjung dengan si empunya rumah, sudah pasti tidak akan dibukakan pintu meski orangnya ada dirumah kecuali anda kurir yang mengantar barang.

Positifnya sih tidak banyak cekcok dengan tetangga, tapi malangnya kalau kita tinggal sendiri tanpa keluarga atau misal ada kecelakaan dirumah dan tidak ada orang yang menolong, ya sudah .. tetangga pun akan cuek bebek, paling-paling kalau melihat kejadian aneh mereka akan menelpon polisi untuk ngecek rumah kita.

Hmm .. ayoo lebih enak mana hidup bertetangga dan akrab apa cuek-cuekan .. kalau saya pribadi lebih senang punya tetangga tapi juga ga pingin jadi biang gossip he he he .. bukankah Rasulullah juga mengajarkan kita untuk baik dalam bertetangga? ayo yang lagi musuhan sama tetangga ..gih baikan!

4. Self Service Supermarket

Nah .. ketika anda keluar dari Indonesia, baru deh kita merasa bahwa di Indonesia kita dimanjakan banget dengan pelayanan, mulai dari tukang bakso, tahu tek, tukang somay, dan tukang sayur yang setiap hari datang lewat depan rumah.

Trus kalau kita lagi ke supermarket atau ke toko, dengan baik hati si penjual akan memasukkan barang-barang belanjaan kita kedalam tas atau kantong plastik lalu memberikan dengan tangan kanan kepada kita.

Hmm ..disini jangan harap diperlakukan seperti itu ya! Ketika butuh sayur mayur atau pingin makanan siap saji maka anda harus ke supermarket terdekat, dan ingat .. nggak ada becak atau ojek! kalau kita ga punya mobil ya harus naik bus, ga punya sepeda ya jalan kaki kemana-mana.


Ketika belanja di pasar atau supermarket maka anda harus bawa tas / kantong plastik sendiri dan memasukkan barang-barang belanjaan kita sendiri setelah melewati kassa, kalau lupa bawa kantong belanja ya harus bayar untuk tas kresek sebesar 20 sen Euro (Rp. 3500) .. nah kita .. Indomart sama Alfamart nge-charge kantong plastik 200 perak aja sudah ngambek hi hi hi

Trus pas bayar atau kasirnya ngasih bon mereka terima mau pakai tangan kiri atau kanan itu sah-sah aja .. so jangan tersinggung ketika mereka terima uang atau kasih bon pakai tangan kiri... seloww aja bro!

5. Dilarang Nengok ke Jendela Rumah Orang

Waduh .. maksudnya apa nih cuma nengok ke jendela aja gak boleh! Tuh kan .. seperti saya bilang diawal, ada hal biasa di Indonesia tapi menjadi tabu di Belanda.

So kawan .. di Belanda itu rumah-rumahnya punya jendela kaca yang besar dan terang, kacanya nggak pakai RayBan yang gelap itu trus jarang sekali mereka kasih gorden atau tirai, itu adalah cirikhas rumah Belanda.


Dan etikanya kita yang lagi lewat nggak boleh melongok ngecek apalagi bengong depan jendela sambil memperhatikan orang yang didalam rumah lagi ngapain! Saya kan suka kepo tuh kalo lihat rumah-rumah unik, pingin liat dalemnya seperti apa, siapa tahu jadi inspirasi .. ehh ketahuan suami langsung diomeli karena itu gak sopan menurut adat mereka!

6. Panggil Nama Langsung

Budaya yang ini sepertinya juga berlaku di Keluarga Arab maupun Eropa dimana tidak ada unggah-ungguh atau tatanan bahasa dalam bermasyarakat maupun keluarga dan kerabat seperti pada budaya Jawa yang kental dengan aturan.

Misal dalam hal urut-urutan umur dan silsilah keluarga seperti panggilan kepada adik ibu, saudara sepupu juga hubungan menantu dan mertua. Mereka terbiasa memanggil langsung nama tanpa ada embel-embel mbak, mas, om-tante, buyut, mbah, ibu-bapak dan sebagainya.

Saya sempat kaget karena istri dari sepupu suami memanggil mertuanya dengan hanya menyebut nama, dan anak-anaknya juga memanggil nama saya tanpa embel-embel tante atau kakak seperti di Indonesia.

Tapi menurut mereka itu biasa dalam keseharian, saya juga pernah dengar kakak suami panggil ibunya dengan sebutan namanya langsung dan dibilang itu akrab! hooaaa kalo di Indonesia bisa digampar dan dibilang anak durhaka.

Yah tapi tidak semua keluarga seperti itu loh ya, tergantung dari masing-masing keluarga bagaimana pola asuh dan pendidikan dari orang tua masing-masing cuma lumrahnya ya seperti itu tadi.. Ah ga papa deh saya dipanggil anak umur 5 tahun tanpa manggil tante hi hi hi biar awet muda.

7. Mendahulukan Pejalan Kaki / Pengguna Sepeda

Aturan ketat berlalu lintas di Belanda memberikan ruang yang nyaman bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda onthel

Seperti kita ketahui Belanda dikenal dengan ribuan sepeda yang lalu lalang setiap harinya, mau hujan atau panas tetap saja akan kita jumpai orang bersepeda di berbagai kota Netherlands. 

Pemerintahnya juga sudah membuatkan jalur khusus bagi transportasi umum, kendaraan pribadi (roda 4), kendaraan roda 2 dan sepeda, juga jalur khusus pejalan kaki. Semuanya punya jalannya sendiri-sendiri eh ada juga loh jalur perahu!

Bagi anda yang menggunakan mobil maka anda diwajibkan berhenti ketika ada orang maupun sepeda yang akan menyeberang, dua pengguna jalan inilah yang diutamakan dalam berlalu lintas di Belanda


Tapi anda juga tidak boleh sembarangan menyeberang ketika berada di jalan raya dengan traffic light, kita wajib mengikuti rambu-rambu yang menyala apakah boleh menyebrang atau tidak.

Oh ya ketika anda berkunjung ke Amsterdam, waspada juga jalur tram yang lalu lalang melewati jalur pejalan kaki, berhati-hati ketika berada di jalur sibuk Amsterdam jangan main nyelonong aja ya!

Eh iya .. disini juga dilarang keras membunyikan klakson mobil maupun motor kalau anda tidak mau didenda atau masuk penjara karena gak kuat bayar dendanya!


Well itu dulu ya culture shock yang saya share di tulisan kali ini... saya tinggal masak dulu untuk makan siang!

4 comments:

  1. Wah kalau dilarang membunyikan klakson berarti di sana nggak bisa mendahului pengendara yang di depan ya, mbak. Soalnya kalau di sini kan bunyiin klakson artinya mau lewat. Heu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahha ya ga juga sih, karena jalur mobil dan roda empat lainnya itu beda dg jalur yg lain. Seperti jalan tol kalau disini jalur mobilnya.. luas dan nyaman jadi ada jalur lambat atau mendahului.. kan bisa pakai lampu dim untuk mendahului hehehe

      Delete
  2. Huehehehehe xDDD senang banget deh. Blog ini jadi bahas hal yang gak ada di Indonesia, trus dikomparasikan dengan bijak, ea xD

    Bertahun2 kita hidup dengan adat dan kebiasaan A, tiba2 harus berubah menjadi B. Harus benar2 menerapkan toleransi sebijak2nya ya kak. Tapi bakal asyik banget lah, bergumul dengan kultur baru. Baik dari segi tindakan maupun infrastruktur xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. tepat sekali sayang :) thanks ya sudah setia mampir kesini, dan maaf kalo aku mampirnya telaat hehehe

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)