Sejatine Urip Mung Ngampung Dolan

Responsive Ads Here

Monday, February 12, 2018

Review Warung Kapal vs Warung Sidik Batu Malang


Bertugas menjadi supir sekaligus guide untuk teman-teman saya dari Malaysia yang sedang berkunjung ke Kota Malang mengantarkan saya pada dua warung ini.

Keduanya sama-sama menggunakan kata "Waroeng atau Warung" sebagai label dagang mereka dan sama-sama terletak di Kota Batu Jawa Timur tapi memberikan pengalaman yang berbeda khususnya tentang rasa dan harga.

Tulisan ini aka membahas tentang dua tempat makan yang saya kunjungi secara jujur dan terbuka ya teman-teman, semoga bisa menjadi rujukan ketika berkunjung ke Kota Apel ini.

Yuk kita mulai reviewnya! Jujur ketika ditanya tentang tempat-tempat liburan dan makan di Kota Malang juga Batu, saya hanya mengandalkan bantuan Google review dan Google Maps meski kadang tidak sesuai dengan kenyataan.

Data yang tidak akurat sering membuat perjalanan nyasar entah kemana dan ujung-ujungnya lebih mudah pakai GPS manual .. alias Gunakan Petunjuk Somebodyelse he he he.

Waroeng Kapal Batu (Songgoriti)

Tempat ini terlihat sepi pengunjung, lokasinya sekitar daerah Songgokerto Batu berhadapan dengan hotel Nirwana. Sebenarnya kami tidak punya referensi tentang warung ini hanya saja pas kebetulan lewat sebelum menuju ke Rumah Pohon.


Setelah menempuh perjalanan panjang dari Bromo Probolinggo akhirnya kami memutuskan untuk mampir ke warung ini. Ada perasaan ragu juga karena warungnya sepi takut masakannya juga nggak enak tapi iklan menu seafood membuat kami pasrah masuk ke warung ini.

Tempatnya lumayan luas dan rasanya kurang tepat jika disebut warung sebab mampu menampung lebih dari 200 orang selain itu ada villa dan penginapan dibagian belakangnya.


Kami memesan beberapa menu diantaranya ada ayam bakar, udang bakar, bebek goreng, ketela goreng, tumis kangkung dan lalapan plus minuman sesuai selera masing-masing. Waktu tunggunya lumayan lama sih karena mereka masak dari bahan segar.

Kurang lebih 35 - 40 menit kami menunggu semua menu tersaji lengkap, untung ada wifi jadi teman-teman sedikit lupa sama laparnya he he he. Naahh kebiasaan para blogger - traveller selalu ambil gambar setiap pengalaman unik apalagi masalah makanan.


"Don't touch my food! before taking picture" sepertinya jadi label tersembunyi setiap kali kita pesan makanan meski laper banget. 

Acara potret memotret sudah selesai lanjut kita babat habis makanan karena sudah cukup lama menunggu. Hmmm rasanya memang paripurnaaa lezaaatt dan yang bikin kita happy harganya juga besty di kantong!

Happy Face Happy Tummy

Makan segitu banyak cuma habis 200ribuan berempat! .. akhirnya kita memutuskan besok siang makan lagi disini, bahkan kita pesan ikan gurami porsi besar .. yuhuuu masih di angka 250ribuan buat berempat ..! 

So Waroeng Kapal Batu = VERY VERY RECOMENDED!

WARUNG SIDIK BATU


Nah .. warung ini kita dapat dari hasil googling, karena kita lagi cari tempat makan yang enteng di kantong untuk sarapan. 


Entah kenapa kita pilih warung ini, berdasar rekomendasi di Google banyak yang menyarankan untuk mengunjungi warung sidik yang berada di sekitar Kota Batu, setelah pasar Batu.

Lokasinya agak nyelempit karena seperti rumah biasa dan tidak ada papan reklame besar yang menunjukkan arah ke warung ini. Waktu kami datang warungnya baru buka tapi sudah mulai ramai pengunjung.

Gak ada Harga!

Kami masih bingung mau milih menu apa, dan penjualnya menurut saya sih kurang bersahabat cenderung nggak sabar melayani kami yang masih bingung milih menu. Disini sistemnya seperti makan di warung tegal, jadi tinggal pilih lauk dan sayur apa, ada juga menu soto dan rawon.


Karena dua diantara teman kami tidak bisa berbicara bahasa Melayu, akhirnya saya harus sedikit menjelaskan apa saja menu dan isi dari makanan yang ingin mereka beli. Mungkin karena ribet dan males juga berlama-lama disitu, akhirnya teman saya pilih makan soto ayam, dan saya pilih nasi gudeg campur.

Minumnya teh hangat dan jeruk hangat untuk kami berempat. Si Fo yang sedang diet karbo dia meminta tambahan satu telor utuh sedangkan Devi dan Vincent makan nasi dibagi dua. Setelah selesai makan kami menuju kasi dan membayar.

Bandingkan Menu kita di Warung Kapal!

Fo dan saya kaget bukan main karena kita bayar hampir 200ribu untuk makanan yang kita pesan. Wuuiihhh soto ayam seporsi berapa yaa.. sumpaah mahaal bangett! tapi ya sudah namanya juga pengalaman .. enjoyy aja hehehe meski bikin bengek di kantong!

Well .. you know kan tempat ini .. NOT RECOMMENDED 

11 comments:

  1. Malang kaya wisata kuliner,bikin laper ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihih iya malang banyak wisata tapi macetnya bikin maless

      Delete
  2. rasanya lihat makanan itu jd laper

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha iya mbak apalagi aku yang disini, duh kangenn makanan indonesia

      Delete
  3. Udangnya gede, gede. Mmh aku pas ke Malang nggak sempet mampir ke Batu sih. Kapan kapan deh :P

    ReplyDelete
  4. apa krn diliatnya ada orang asing ya mba, makanya hrg lgs melejit.. sama aja kayak makan di tempat yg pertama -__- .. aku juga males kalo nemu warung begini.. udah ga ramah, rasa juga biasa.. mahal pula..

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku juga kurang tahu mbak, karena ga ada harga yang terpampang

      Delete
  5. wah menu makanannya nusantara banget... suka!

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa .. ah jadi kangen makan di warung Indonesia :D

      Delete
  6. hahahaha iya bener mb, kalo mau makan masih didiemin dulu ga boleh diambil dulu seblm dipoto

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, sampaikan salam anda disini ya :)