Sejatine Urip Iku Mung Ngampung Dolan

Monday, December 31, 2012


Pintu Masuk Penang Hill 1923
Berkunjung ke pulau kecil di selatan Malaysia ini, teracuni oleh tulisan Mas Ariy yang udah dua kali berkunjung. Bener deh kata penulis traveling satu ini, gak cukup kalau cuma sekali, bikin nagih datang kesini.

Sebenarnya banyak tempat yang ingin saya kunjungi, tapi sayangnya waktunya tidak sebanyak tourism spot yang ada disana. Berkunjung ke Penang, nggak cukup sehari, minimal 2 atau 3 hari untuk bisa berkeliling seluruh pulau. Penang menawarkan beragam wisata mulai dari pantai, keindahan panorama alam, sampai wisata kota tua yang sudah diakui oleh UNESCO, sebagai salah satu heritage dunia.


Deepavali Little India Singapore
Dulu saya pikir istilah Little India, hanya ada di Malaysia saja, dan merupakan salah satu spot menarik untuk dikunjungi, meski akhirnya belum kesampaian juga ke Little India-nya Malaysia, katanya sih biasa-biasa aja.

Ternyata Little India itu ada juga loh di Singapore, yang dimaksud Little India sebenarnya sama seperti orang Indonesia kalau menyebut kampung Arab, atau Pecinan dimana banyak komunitas atau keturunan orang-orang Arab atau Cina yang bermukim disana.
India merupakan salah satu negara impian destinasi travelling saya, nah karena belum ada kesempatan untuk kesana, ya apa salahnya kalau kita ke little India dulu aja, he he he. Siapa tahu tahun depan bisa kesana, tentunya ke Taj Mahal dan Ladakh Kashmir yang sungguh mempesona.

Saturday, December 29, 2012




Tujuh kantong menumpuk di ruang tamu. Ibu dan Putri baru pulang dari mal. Ayah memandang semuanya tanpa kata. Demikian juga Irvan. Dalam situasi begitu, Ayah tahu, Ibu bisa sensitive mendengar komentar apapun.

“Belanjaan Putri banyak,” tutur ibu, entah ditujukan kepada siapa. Putri menatap Ayah dan tersenyum penuh makna.

“Tidak apa-apa, asal sesuai kebutuhan,” kata Ayah.
“Hampir satu juta lebih,” gumam Ibu. Angka itu tidak jelas
“Lebih dari satu juta, Mam. Persisnya satu juta enam ratus empat puluh, belum termasuk taksi,” timpal Putri seraya menyodorkan setumpuk nota.
“Duit kalau dibawa ke mal, nggak ada harganya.”
”Maksud Mama?!?” tanya Ayah.
”Yaa, perasaan tadi Cuma belanja sedikit. La wong niatnya Cuma jalan-jalan. Eeeee, malah belanja dan kebablasan!”
”Uang itu punya kekuatan aneh. Rp 100ribu kalau dibawa ke mal terasa tak berharga. Tapi terasa terlalu besar untuk dibawa ke masjid, untuk kotak amal. Karena itu, yang sering ke masjid justru uang yang bergambar Kapitan Patimura. Bukan Bung Karno dan Bung Hatta,” kata ayah.
”Padahal mereka lebih pantas ke masjid karena sudah pakai kopiah,” seloroh Irvan.
”Umar bin Khattab memberi pelajaran soal belanja. Ketika berjalan di pasar, kepala negara itu melihat sahabatnya membawa banyak sekali barang belanjaan. Umar pun bertanya, mengapa ia membeli begitu banyak barang?”
”Apa jawabnya?” tanya Irvan.
”Sahabatnya menjawab, karena ia ingin membelinya! Mendengar itu, Umar marah. ’Apakah engkau akan membeli setiap yang engkau inginkan?!’ Pertanyaan Umar itu relevan karena nyatanya memang kita suka membeli sesuatu yang sesungguhnya tidak kita butuhkan. Hanya karena menginginkan. Kebiasaan buruk tidak sesuai ajaran Islam!”

”Kita butuh kesalehan finansial,” celetuk Irvan.
”Benar sekali! Orang dengan kesalehan finansial cermat dalam memilih cara memperoleh uang dan teliti menggunakannya. Uang mesti didapatkan dari sumber yang baik dan halal, dan dipergunakan untuk hal-hal baik. Semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Di dunia dan di akhirat.”

”Ya, Putri pernah membaca dalam Al Quran, Allah membimbing kita bagaimana seharusnya seorang Muslim membelanjakan hartanya. Tidak boros, tapi juga tidak kikir.”
”Itu surat al-Furqan ayat 67,” tukas Ibu. ”Orang boros disebut temannya setan!”
”Boros dan kikir itu tindakan tidak cerdas dan tidak saleh. Boros mencelakakan diri sendiri dan kikir membuat orang lain menderita. He he he,” kata Irvan.
”Ada empat masalah yang akan dipertanyakan di pengadilan akhirat. Sabda Rasulullah, pertanggungjawaban itu menyangkut umur untuk apa dihabiskan, ilmu untuk apa dipergunakan, hartanya dari mana didapatkan dan untuk apa dibelanjakan, tentangraganya untuk apa dia pergunakan.”
”Soal kesalehan tadi?” tanya Ibu.
”Intinya, bersikap bijak terhadap uang. Sebab uang merupakan karunia Allah sekaligus amanah. Harus disyukuri dan dipergunakan secara cermat. Hanya dipergunakan untuk yang bermanfaat bagi diri, keluarga, dan masyarakat.”
”Alangkah bagusnya kalau kesalehan finansial dimiliki penguasa, politis, anggota dewan, pejabat. Bisa meredam syahwat korupsi untuk menimbun harta.”
”Jangan-jangan sekarang kita sudah hidup di zaman yang pernah digambarkan Rasulullah sekian abad yang lalu. Kata beliau, akan datang sebuah zaman dimana orang tidak lagi peduli dari mana dia mendapatkan harta; apakah lewat jalur halal atau haram.”
”Sedihnya sekarang ini pelau korupsi banyak juga dari kalangan perempuan. Mereka dikenal sebagai sosialita, figur publik, dan pemegang jabatan terhormat,” celetuk Irvan.
”Loh!? Kenapa mesti bawa-bawa jenis kelamin segala?!” sergah ibu membuat Irvan gelagapan.
”Mungkin Irvan pikir perempuan lebih bersih, lebih tidak suka menyuap, dan memiliki moral yang lebih baik. Faktanya, perempuan dan laki laki sama-sama berpotensi menjadi pelaku korupsi sekaligus korban perilaku koruptif.”
”Kalau perempuan ikut-ikutan korupsi, boleh jadi karena mereka minoritas yang berada di lingkungan buruk yang mayoritas dikuasai laki-laki.”celetuk Putri.
”Ya sudahlah. Yang jelas korupsi itu kejahatan berat yang harus ditindak tegas. Siapa pun pelakunya, lelaki atau perempuan. Kan Rasulullah sudah tegas memberi contoh : Sungguh andai Fatimah putriku mencuri, niscaya aku sendiri yang akan memotong tangannya! Pernyataan Rasul itu merespon permintaan agar memberi keringanan hukuman untuk pembesar yang mencuri.”

Oleh : Zainal Arifin Emka

Friday, December 21, 2012


Cerita ini bukan fiktif tapi asli dari kejadian langsung di TKP selama korban saya dampingi. Untuk kebaikan ummat, dan atas nama etika penulisan, maka nama dan tempat serta merek minuman dirahasiakan.

Dua tokoh yang akan diceritakan disini adalah sisi lain kehidupan seorang yang lugu, tulus sekaligus konyol, yang mungkin nanti akan membuat anda terpingkal sejenak, jadi bersiaplah untuk tertawa bersama saya.

Dua orang ini adalah kakak beradik, yang mengadu nasib bekerja sebagai asisten rumah tangga, pada sebuah keluarga di Surabaya. Missiya, sebut saja begitu, sang adik yang lebih dulu merantau ke Surabaya, dan telah menjadi bagian dari keluarga ini sejak 8 tahun yang lalu.

Sedangkan Sumi adalah kakak satu-satunya, yang menikah dengan pemuda tetangga desa, dan telah dikaruniai satu anak, namun sayangnya perjalanan rumah tangga mereka penuh liku, sehingga mengharuskan Sumi, mengikuti jejak adiknya ke Surabaya.

Missiya adalah gadis polos, jujur dan giat bekerja. Wajahnya sebenarnya cukup manis, tapi mungkin karena tergilas oleh waktu dan beban hidup, membuat penampilannya lebih tua dari umurnya. Saat ini, usia missiya sekitar 27 tahunan, seorang perempuan desa yang tidak tamat SD. Meski tidak bisa baca dan tulis, anehnya si Missiya ini tidak gaptek lohh.. dia bahkan bisa mengirim sms, dan dari situlah dia bisa membaca dan menulis, meski kadang isi sms-nya sedikit kacau.

Adik bungsu Sumi ini, orangnya sedikit aneh, bagi yang pertama bertemu dengannya, karena postur tubuhnya yang tidak terlalu tinggi, berkulit sedikit sawo matang menjelang busuk, dan kalau diperhatikan, diam-diam seperti orang yang sering terkejut.

Badannya terguncang setiap jeda waktu 5 hingga 10 menit, dan mengeluarkan suara seperti orang bersendawa. Entah kenapa awal mulanya, tapi saya menyebutnya latah. Karena Setiap ada orang yang mengejutkan dia atau melarangnya justru akan dilakukan.

Thursday, December 13, 2012


Terbang rendah mengitari senja
lalu melesat mengejar angin
dan tiba-tiba hinggap
dekat sekali mencumbu ilalang

menatapku tajam dan lembut
sedepa aku berdiri
menikmati kilatan paruhnya berbaur cahaya surya
meluluhkan hati pada sorot mata teduhnya
kemarilah sebentar
aku RINDU

ELANG HIMALAYA!



Biarkan aku menari di bawah langit
Mengikuti derai berai kepak sayap elang
Tinggi melintasi awan menyibak birunya langit
Membaui wangi surga

Lesatlah lesat bersama elang
Mengunjungi tingginya himalaya
Mendaki hati menaburi salju
Membeku pada kerling mata teduhnya

Biarkan kubenamkan dalam-dalam
Kelu lidahku pada aliran sungai
Kaki gunung himalaya
Dingin meremukkan tulang

Lesatlah lesat bersama elang
Menuju empat penjuru angin
Kepakkan sayap menyelimuti cakrawala
Damai dalam hening senja

Dan ketika suatu ketika nanti
Elang tak lagi mengiringimu terbang
Biarkan aku menghantam bumi
Terkubur dalam mimpi-mimpi

Ceritakan pada dunia
Aku pernah terbang
Ditemani Elang Himalaya
Aku Bahagia

Wednesday, December 12, 2012


Boscha, pertama kali saya mendengar tempat ini ketika saya masih duduk di bangku SD, Pak Panji guru pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kala itu, yang sedang menjelaskan tentang Bumi dan kedelapan planet lain.

Boscha Lembang Bandung
Tempatnya jauh, di Bandung Jawa Barat, cerita guruku kala itu, dibangun oleh orang Belanda untuk meneliti luar angkasa, dengan menggunakan teropong bintang, jelas Pak Panji di ruang kelas SD Dabasah VII, Bondowoso tempat aku belajar. Waktu itu saya tidak pernah membayangkan akan mengunjungi Boscha, hanya melihat letak Kota Bandung melalui peta, dan memang butuh dua tangkup tangan atau sepuluh jari untuk menghubungkan Kota Bandung dan Bondowoso.

Kemudian ketika masuk SMA, saya begitu tergila-gila dengan ilmu fisika daripada biology atau kimia, karena di SMA 2 Bondowoso, guru Fisika-nya sangat menyenangkan, apalagi ketika bercerita tentang metafisika. Pak Sahari namanya, dari beliau pula saya pernah mendengar istilah polusi cahaya.

Dan awal Desember lalu, adalah pertama kali bagi saya mengunjungi Bandung, tentunya dengan tiket murah Air Asia, Surabaya – Bandung cuma dua ratus ribu plus plus saja. Bergabung dengan traveller asal Kota Jakarta, Aceh dan Bandung, saya mencantumkan BOSCHA Lembang sebagai spot yang wajib dikunjungi.

Saya semakin penasaran dengan Boscha, ketika melihat film Petualangan Sherina, yang ngumpet di Boscha, kemudian melihat bintang dengan teropong. Indaaah sekali! Melihat bintang sebenarnya bukan hal yang istimewa tapi sangat spesial bagi saya, dulu ketika di kampung, saya sering duduk di beranda rumah ditemani kakek, bercerita sambil melihat bintang di langit, berceloteh hingga larut, berlomba menghitung bintang yang paling terang di langit, ditemani suara jangkrik.. Romantis bukan?

Lihatlah bintang di langit itu gula jawaku (panggilan sayangku, baca elegy buat opa) , yang selalu berpijar menerangi malam, meski kadang terlihat bahkan tak terlihat, teruslah berpijar, karena gelap tidak indah tanpa cahaya! Dan kamu adalah bintang paling berpendar di langit malam kakek.. Itu adalah kata-kata yang selalu aku ingat dari kakekku, dan jika saya sedang rindu, saya memandang bintang di langit.

Sayangnya di Surabaya tidak mudah melihat langit kelam bertabur bintang, yang ada merek bir bintang dimana-mana hehe. Wah jadi bernostalgia nih ceritanya. Okey Boscha akhirnya kita sampai, terletak di daerah Lembang yang sejuk, di puncak bukit. Suasananya hampir persis seperti di Guest House Jampit, Sempol.

Yang khas dari Boscha adalah bangunan berbentuk tabung dengan atap setengah lingkaran, didalamnya terdapat sebuah teropong Zeiss dengan ukuran cukup besar, mirip rudal tergantung di langit-langit atapnya. Di atapnya ada celah yang dapat di buka tutup, untuk mengintip angkasa, tapi sayangnya pengunjung tidak boleh mencoba melihat dibawah teropong itu. Di dindingnya dilengkapi foto-foto koleksi teropong yang dimiliki Boscha.

Kami datang sedikit terlambat, karena masih asyik berfoto-narsis ria di depan gedung Boscha, beberapa rombongan di depan sudah terlebih dulu masuk dan mendengar penjelasan dari Trip Leader Boscha. Berdasar info dari guide nya, ada 22 buah teropong yang tersimpan di Boscha sejak jaman Belanda, tapi sayangnya 1 teropong hancur terkena serangan meriam waktu jaman Perang. Teropong-teropong itu mempunyai fungsi masing-masing dan di simpan di beberapa gedung berbeda yang bangunannya menyerupai silo khas Belanda.

Sekitar 20 – 25 menit mendengar penjelasan, kami dipersilahkan untuk masuk ke ruang multimedia di gedung bawah, lagi-lagi kami masih asyik dengan foto-foto.. dan sedikit menyesal sih, karena telat masuk ke ruang multimedia yang ternyata memberi banyak ilmu baru tentang luar angkasa.

Photo Source : Link
Seperti sedang mengikuti kuliah umum tentang Astronomi, seorang mahasiswa pilihan dari Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) menjelaskan secara detail, dibantu gambar-gambar menarik pada layar LCD, membuat kami semakin takjub akan ciptaan Tuhan, the spaceless Universe.

Mungkin saya bukan termasuk pengikut berita langit, dari Boscha saya baru tahu, kalau planet kita ada 8 bukan 9.. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus .. trus Pluto?? Nah ternyata .. sejak tahun 2006 kalau tidak salah, ada peniliti luar angkasa dan telah disepakati oleh peneliti Luar Angkasa se dunia, di Kota apa ya saya juga lupa hehe.. menyatakan bahwa Pluto bukan termasuk planet, karena dari ciri-ciri dan bentuknya sangat berbeda dengan delapan planet yang lain. Dan lagi ada banyak planet-planet semacam pluto yang letaknya di sekitar orbit pluto.. hmm maaf ya kalau penjelasan saya kurang tepat, tapi begitulah intinya :D karena saya tidak mencatat penjelasan si Mas nya

Photo Source : Link
Diskusi di ruang multimedia itu semakin seru, ada pertanyaan-pertanyaan kocak yang membuat seisi ruangan terpingkal, misalnya kenapa planet-planet itu tidak berebutan tempat edar, kenapa mereka tidak bertabrakan meski mengitari orbit begitu cepat, apakah tidak pusing tuh planet..?? #eaaaaa dagelan ceritanya hahaha!

Trus saya juga penasaran dengan penjelasan-penjelasan dari mahasiswa manis tadi, saya melempar pertanyaan ketika dia menjelaskan bahwa bintang-bintang di angkasa itu jumlahnya milyaran, dan mengorbit pada tempatnya sendiri-sendiri. Mas lalu langit itu dimana? Kalau dibilang bintang mengorbit pada lintasannya, apakah langit itu diatas bintang, atau dibawah bintang, karena jarak bintang dengan bumi sangat jauh.. padahal langit begitu dekat kita lihat..?! Nah looh!!

Dengan santai dia menjawab, langit itu tidak ada, langit hanyalah sebuah proyeksi manusia untuk menggambarkan angkasa..  ini yang disebut Spaceless Universe. Aduhh otak saya langsung macet.. karena tidak bisa lagi membayangkan seperti apa di Luar Angkasa sana..! Subhanallah .. Maha Suci Allah dan Segala Puji Bagi – Nya yang memiliki apa yang dilangit dan di bumi serta di antaranya..! Bacaan i’tidal itu, seketika begitu berat saya ucapkan, karena sangat sarat dengan makna.. bertambah setitik ilmu yang membuat saya semakin kerdil!

Photo Source : Link
Kemudian, penjelasan dilanjutkan pada ukuran masing-masing planet, Bumi adalah planet ke-3 yang berada paling dekat dengan Matahari, dan katanya lagi jarak tempuh dari Bumi ke Matahari, kalau diumpakan dengan mobil, kurang lebih akan memakan waktu 171 tahun, Allah Ya Fath ... itu membutuhkan kurang lebih 3 generasi untuk sampai kesana, itupun kalau umurnya sampai 60 tahun.

Tiba-tiba si masnya memunculkan gambar skala perbandingan besarnya bumi, planet-planet lain dengan matahari, cobalah kawan tengok pada gambar di bawah ini, paparnya. Sontak saya tercengang! Lalu, diperkenalkan pula kita kepada 3 bintang terjauh yang diketahui manusia, awalnya saya terpikir Alpha Centaury, tapi ternyata ditemukan yang lebih jauh dan lebih besar lagi.. namanya Proxima Centaury..

Photo Courtesy : Link
Allah Ya Karim ... detik itu juga saya tercekat! Bumi kita tidak terlihat jika disejajarkan dengan matahari yang tiap pagi bersinar, dan tiga bintang terjauh lainnya. Kecil sekali seperti noktah. Dalam benak saya, kalau bumi kita yang katanya luas terhampar dari utara ke selatan, timur ke barat ini, hanya setitik noktah tak terlihat.. lalu bagaimana dengan kita???!! Manusia yang kadang sering sombong dan congkak! Kita hanyalah butiran debu.

Senyap.. sendiri saya merenung sambil beristighfar, saya teringat ayat-ayat Tuhan, yang menyatakan bahwa Dia-lah yang menggenggam matahari, bumi, dan bintang-bintang agar tetap beredar di lintasannya, tanpa takut bertabrakan satu sama lain. Lalu ada ayat lain yang terbersit.. bahwa perjalanan dari langit ke bumi itu dilakukan dalam sekejap mata oleh Malaikat, namun 1000 tahun oleh manusia..! Saya yakin Langit itu ada, hanya manusia belum sampai ilmunya.

Lalu di penghujung diskusi, saya masih saja senyap menyembunyikan air mata, mengingat bekal akhirat yang masih sedikit, membayangkan nanti di Padang Masyhar.. jarak manusia dengan matahari hanya sejengkal, peluh akan meredam siapa-siapa yang bergelimang dosa, bahkan tenggelam dalam peluhnya.. Astaghfirullahaldzim .. Allahumma ajirna minan Naar!












Thursday, December 6, 2012

Kumandang adzan dzuhur dikantorku terdengar nyaring siang ini, suasana mendung Surabaya, membuat suara adzan terdengar semakin syahdu di telinga. Dan segera terbersit ide yang beberapa hari lalu sempat tertulis dalam benak

Sambil menuliskan catatan Kamis ini, saya sedikit bernafas lega, karena ada satu beban berat terlepas ringan dari benak. Diam-diam saya mengingat perjalanan liburan beberapa bulan lalu, ketika itu saya sedang gusar mencari musholla untuk sholat dzuhur, namun sayangnya di negeri itu tidak gampang menemukan tempat sholat, baik di terminal bis ataupun di bandara.

Photo Source : Link
Bahkan suara adzan dan arah kiblat solat –pun sudah membuat saya kebingungan. Saya tidak tahu kapan jadwal solat di negeri itu, dan dimana kiblatnya. Maklum saya bukan tipe orang yang jago di bidang geografi :D. Sebenarnya sih, sejak sebelum berangkat sudah saya siapkan compass pemberian seorang teman, tapi karena kebiasaan terburu-buru, tertinggalah penunjuk arah itu.

Apa mau dikata, saat itu sudah berada di negeri orang, tak kenal kawan tak punya taulan. Bertanya kepada penduduk setempat tidak segampang di Indonesia, semuanya terlihat terburu-buru mengejar waktu, hanya satu dua orang saja yang mau memberikan informasi.

Urusan solat dan kiblat selesai, sekarang giliran makan.. Eitss, yang ini juga mesti berhati-hati, bukan mau dibilang sok suci, sok agamis atau lebih parahnya fanatik .. (emang ada ya Islam fanatik :p hehe.. Islam Kaffah ada) tapi sejak banyak belajar tentang Islam, saya jadi lebih waspada untuk urusan makanan, terutama yang menyangkut halal haramnya. Memang ada sih teman-teman yang suka bercanda.. asal baca Bismillah aja.. halal dan aman kok hehehe.. emang begitu ya..? :p

Makanan haram bukan main-main loh, efeknya bisa sampai 40 hari.. ada sebuah hadits yang pernah saya baca, kalau kita mengkonsumsi makanan yang tidak halal, maka doa kita tertolak selama empat puluh hari.. Wahh bayangkan selama satu bulan sepuluh hari meski kita berdoa jungkir balik, jawabannya ”Declined” dari Tuhan.. Ola..la.. masalah buat lo..?! Iyaa dong, bagi saya itu masalah :D, kita aja yang berusaha berdoa tiap hari belum tentu dikabulkan hari itu juga, nah ini sudah dapat ”Declined Notification”  duluan selama 40 hari.. truss kita berdoa sama siapa dong?

Photo Source : Link
Nah kalau kita lihat orang-orang diluar Islam, yang makanannya macam-macam, kenapa mereka hidupnya aman-aman saja? Sehat-sehat saja? Hidupnya bahagia? Apakah doa mereka tidak dikabulkan Tuhan?? Atau ada Tuhan yang lain?? Whoppss good question .. Jelas dong Tuhan kita hanya Allah... Tuhan Semesta Alam, nah sekarang pertanyaannya dibalik..  Tuhan kita yang Maha Rahman Maha Rahim itu sama orang yang seperti itu aja baiikkknyaaaa gak berbatas.. apalagi kalau kita mau ber-Islam dengan baik.. percaya deh.. PASTI lebih baik dari mereka.. Inshallah.

Sesuai dengan judul diatas, dengan Bismillah.. Bang Opick pun bersenandung dalam lagunya, bahwa dalam keseharian kita sebaiknya diawali dengan Bismillah dan mengakhiri hari dengan Alhamdulillah. Kata Bismillah memang mudah sekali pengucapannya, jika dibaca panjang menjadi .. ”Bismillahirrahmanirrahim”  dan semua orang pun tahu artinya, Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Lalu sampai disitu sajakah kalimat itu kita baca? Ketika menyebut Nama Allah.. boleh diumpamakan kita sedang menyebut nama orang yang kita sayangi, tentunya jika kita menyebut orang yang kita sayangi, kita benar-benar mengenalnya kan.. Trus bagaimana dengan Allah, Tuhan kita.. apakah kita, terutama saya juga sebagai pengingat diri, sudah mengenal Nya dengan baik..?

Saya pernah menyaksikan sebuah video di Youtube, tentang dunia lain, ketika seorang presenternya berkomunikasi dengan jin (dipanggil mbah) yang merasuki tubuh seorang mediator. Disitu terjadi percakapan yang menanyakan apa agama si presenter, dan perempuan cantik itu menjawab Islam, lalu si mbah tadi sambil mengerang-ngerang seperti harimau, dia terus memberi pertanyaan tentang Islam bertubi-tubi, yang tidak bisa dijawab dengan baik oleh si presenter.

Photo Source : Link
Si mbah tadi menuturkan bahwa belajar Al Quran itu tidak akan cukup sepanjang umur kita, jangankan itu.. bacaan Bismillahirrahmanirrahim saja kalau dibahas detail, tidak akan cukup separuh umur kita selesainya. Saya sempat merinding, karena juga kurang suka dengan hal-hal dunia lain, tapi saya mengimani dunia ghoib. Intinya jangan kita melihat siapa yang bicara, tapi apa isi yang dibicarakan

Dalam percakapan beberapa menit itu, si Mbah menjelaskan sedikit tentang Makna Bismillahirrahmanirrahim, bahwa dengan menyebut Nama Allah.. Yang Maha Pengasih dan Penyayang.. dia mengupas satu persatu yang membuat saya semakin kerdil, ilmu saya tidak ada apa-apanya!

Sifat Tuhan yang Maha Pengasih (Ar Rahman) dan Maha Penyayang (Ar Rahim) itu dikejawantahkan dalam setiap detik kehidupan, contohnya Allah Sang Maha Pencipta, karena sifat Rahman-Nya itu, Dia menciptakan mata, lalu dengan sifat Rahim-Nya, Dia membuat mata itu bisa berfungsi dan melihat.. Dengan Menyebut Nama Allah, berarti kita tahu siapa Tuhan kita, bukan sekedar tahu, tapi benar-benar mengenal Allah, mengapa kita menjadi hamba-Nya, mengapa kita diciptakan, dan apa tujuan hidup kita.

tercekat saya mendengar pembicaraan mereka, betapa selama ini saya hanya melafalkan kata Bismillah ala kadarnya, tanpa nyawa tanpa ruh didalamnya. Dengan Bismillah kita meyakini bahwa hanya kekuatan Allah saja yang melingkari kita. Dengan Bismillah ada tanggung jawab besar dalam diri akan setiap hal yang kita lakukan, apakah hal itu telah sesuai dengan perintah-Nya, atau menantang perintah-Nya..

Tuesday, November 27, 2012



Sudah lama saya tidak mendengarkan lagu-lagu cadas bernuansa romantis, besutan kelompok musik asal Hannover Jerman, Scorpions. Siang ini saya ingin bernostalgia dengan masa-masa itu

Entah lantaran apa, tiba-tiba saya memutar lagu-lagu kebangsaan Om saya, yang juga menjadi lagu favorit ketika saya masih duduk di bangku SMA. Grup musik Scorpions saya kenal dari Om saya, ketika itu saya masih TK, dan adik Ayah saya ini sedang gila-gilanya dengan grup musik asal luar negeri tepatnya awal tahun 80-an.

Seluruh kamarnya penuh dengan poster-poster grup band sepert Duran-duran,White Lion, Air Supply, Led Zeppelin, dan tentunya Scorpion. Waktu itu saya tidak tahu apa yang dinyanyikan oleh scorpion, yang saya ingat ada gambar “kalajengking” .. itu saja

Dan ketika SMA, saya bertemu dengan seorang teman yang suka sekali lagu Scorpions, ketika bermain ke rumah, dia menemukan banyak kaset-kaset warisan Om saya, dan langsung saja memutarnya hingga berulang-ulang, dan sejak itu saya mulai membaca lirik-lirik Scorpions, yang cenderung romantis dan slow rock.. #menurut saya sih..

Hampir semua lagu top ten dari Scorpions saya tahu, meski tidak semuanya saya hafal. Lagu yang saya favoritkan misalnya wind of change, You and I, Still Loving You, Rock You Like Hurricane, Black Out, Send me an Angel, dan Holiday. Untuk lagu yang terakhir ini, yang saya pilih menemani siang super hectic (#hectic kok masih ngeblog :p)

Well bukan Ericka namanya kalau sibuk tanpa musik.. kalau kawan-kawan melihat saya dengan head-set dan sedang sibuk melakukan sesuatu, itu artinya saya sedang berkonsentrasi penuh. Yap.. saya terbiasa sejak kecil, belajar sambil mendengarkan lagu, bahkan pernah pas lagi gila, solat sambil puter kenceng-kenceng lagunya Led Zeppelin yang Stairways to Heaven, maunya sih melatih konsentrasi dan kekhusukan.. eh yang ada .. pantat saya ditepok Ibu, disuruh mengulang solat.. hihihi ”Solat kok main-main” omel Ibu saya waktu itu.



Yah.. kok jadi ngalor ngidul nulisnya, sebenarnya sih saya mau cerita tentang Holiday, gara-gara mendengarkan lagu Holiday – Scorpions, saya bertanya-tanya sendiri, apakah mungkin kata holiday itu berasal dari ”holy” – suci dan ”day” – hari, kalau diartikan secara ngawur artinya hari suci.. hehehe gak nyambung banget dah!

Holiday secara bahasa adalah Liburan, yang artinya kita sedang bebas dari hal-hal yang memuakkan, hal-hal rutinitas yang membuat kepala cenat cenut, ataupun suara-suara sumbang yang membuat hari semakin runyam. Berulang kali sengaja saya putar lagu ini, untuk sekedar membangkitkan mood yang sedang kacau, dan tiba-tiba lamunan saya terbang jauh entah ke sebuah negeri yang jauh dan belum pernah saya kunjungi

Liburan bagi saya adalah salah satu kebutuhan pokok setelah pangan, sandang, dan papan.. eitss.. ada yang gak setuju ya dengan saya?!.. bolehh doongg beda pendapat. Kenapa saya katakan liburan itu penting? Gampang saja, kita hidup di Dunia ini harus balance, gak mungkin kita kerja terusss, makan terusss.. tidur terusss... kawin teruss..#ehh :p ..  liburan teruss juga gak mungkin kaleee!. Tapi dari semua komposisi itu harus seimbang, seperti yang dikatakan Pak Ustad dalam kajian Subuh, bahwa hidup itu bukan saja untuk dunia, dan Tuhan juga tidak meminta kita seriusss teruss untuk akhirat.. percaya deh gak ada anjuran untuk lebih berat salah satu.

Holiday gak harus mahal, yang pasti holiday itu adalah waktu yang tepat untuk ”Re-fresh Your Brain” to be fresher! Liburan adalah hal yang membuat kita nyaman, atau bisa juga cara tepat untuk berintropeksi, membenahi diri, bahkan bisa jadi tempat belajar lebih banyak, karena kita berkunjung ke tempat-tempat baru, atau paling tidak berjumpa dengan orang-orang baru.

Berlibur akan menyegarkan pikiran, dan Pikiran segar adalah sumber kekuatan. Coba deh kita cari, apakah orang dengan pikiran jutek bisa berprestasi?! Apakah orang dengan pikiran sumpek bisa berkarya?! No way.. Hanya orang-orang dengan pikiran segar yang mampu melakukan sesuatu dengan baik dan tentunya bermanfaat, minimal buat diri sendiri kalau belum bisa untuk orang lain.

So.. seperti dalam Al Quran.. hanya orang-orang yang berpikir saja yang akan dimuliakan Allah... Yaa orang – orang berpikir.. ! kalau kita mengartikan lebih teliti lagi, mana ada sih orang-orang yang berpikir itu yang pikirannya keruh?? Tentunya orang-orang yang ”berpikir” itu pikirannya jernih..

Weww.. Subhanllah.. ! betapa seimbangnya kehidupan ini telah diatur oleh Tuhan.. ada kerja ada hura-hura.. So kawan.. jangan ragu.. mari kita jadwalkan liburan kita! .. Make your holy day on your Holiday! Happy Holiday Dude!
                                                              

Friday, November 16, 2012



Bertemu dengan dia seperti tak pernah kehabisan ide dan energi, bahkan jauh sekali dari galau.. seorang sahabat dekat yang bersahaja

Photo : Googling
Penampilannya sangat bersahaja dan sangat bersahabat. Sesekali aku melihatnya sedang berbincang dalam sebuah forum resmi diantara beberapa pengusaha, berdiskusi panjang dan saling berbagi ilmu. Dilain waktu aku melihatnya duduk ditepi jalan yang sepi, sedang berbincang dengan seorang pengemis, atau kadang sedang bercanda dengan seorang penjual koran di lampu merah.

Pernah juga aku melihatnya sedang membagi-bagikan nasi bungkus di lorong-lorong sepi, kepada tukang becak, gelandangan, ketika semua orang sedang terlelap oleh sinetron dan berbagai hiburan malam menjelang tidur. Dia sendiri yang berkeliling mencari orang-orang itu untuk sekedar memberikan nasi bungkus.

Lalu disuatu sore menjelang pergantian tahun Hijriyah, aku sengaja menemuinya untuk sekedar sharing, dan meminta nasehat agar di tahun mendatang, langkah semakin tearah.

“Kak .. apa sih rahasianya kok rasanya kakak gak pernah sedih ? gak pernah tuh ada status galau yang tertulis..?” tanyaku membuka obrolan sore itu

“siapa bilang kakak gak pernah galau? Kakak sama seperti kamu, perempuan yang sering labil, dan juga dirundung masalah, tapi kakak punya obat anti galau yang paling ampuh.. jadi galaunya gak sampai keliatan di luar”  jawabnya dibalut senyum berlesung pipi
 
Sambil merapikan letak pot tanaman di berandanya, Kak Ina, begitu aku memanggilnya, menyampaikan beberapa nasehat kepadaku. Bagaimana menjalani hidup, menghadapi kehidupan yang tidak juga semakin ringan kedepannya. Kak Ina adalah sahabat sekaligus guru yang telah aku kenal sejak lama, beruntung aku dipertemukan dengannya.

”Jika kamu sedang bersedih, jangan terlalu diikutkan hatimu itu, tanyakan akal sehatmu, apa yang sedang engkau sedihkan, pantaskah engkau bersedih akan satu hal saja? Sedangkan nikmat Tuhan-mu yang lain lebih banyak dari prosentase kesedihanmu” tuturnya sederhana

Aku hanya bisa manggut-manggut, dan meresapi setiap kata-kata yang dia sampaikan. Kalau dipikir-pikir benar juga, dari 100% isi kehidupan kita, kira-kira berapa persen ya tingkat kesedihan yang sedang kita hadapi. Padahal kalau dihitung dengan teliti, kesedihan kita tidak ada seujung kuku. Saya jadi teringat widom word dari seorang teman di Turkey, dia menuliskan:

“When you cry for your failure, your eyes full of tears that can’t make you see the next chance in front of you”

Hmm benar juga ya kak, kita kurang bersyukur, sehingga hanya menangisi kekurangan atau kesusahan yang sedang kita hadapi. trus selain bersyukur, solat, puasa, dan baca quran, apalagi kira-kira obat penawar galau? Tanyaku bersemangat
Lagi-lagi senyum berlesung pipi itu terlihat di wajahnya, kali ini Kak Ina sedikit terpingkal mendengar pertanyaanku yang beruntun. Emang kamu galau apa sih..? kok minta obatnya langsung dosis tinggi? Kelakar Kak Ina

Sambil duduk menyeduhkan teh untukku, Kak Ina dengan sabar menasehatiku. Dia menjelaskan bahwa dalam hidup ini memang kita akan banyak menghadapi luka, bahaya, dan celaka, tapi Tuhan itu Maha Adil, Dia tidak menciptakan suatu penyakit tanpa ada penawarnya, baik itu penyakit badan maupun penyakit hati, dan yang menyebabkan terkenanya penyakit pada diri kita, tak lain dan tak bukan karena ulah kita sendiri yang cenderung bersifat merusak.

”Kalau kamu sedang galau, berbagilah rasa galaumu dengan bersedekah kepada orang yang lebih galau darimu, tapi tidak menampakkannya” paparnya tegas

”Maksudnya kak..?? curhat gitu sama orang yang lagi galau?? Yang ada tambah galau Kak..!” selorohku bingung

”Aduhh kamu itu anak manis.. bukan begitu maksudnya, pernah dengar kan tentang ilmu sedekah? Nah ketika kita sedang galau, sedih, atau tertimpa musibah.. maka tebuslah penawarnya, salah satunya dengan cara bersedekah” Jawab Kak Ina

Photo : Googling
Memang mungkin tidak serta merta saat itu juga, permasalahan atau musibah yang kita hadapi langsung hilang, atau langsung dapat duit pengganti ketika kita bersedekah. Tapi Tuhan menjanjikan kebaikan dari setiap amalan kita, selain itu sedekah itu adalah penolak bala!

Belajarlah rutin bersedekah, dan nikmati sensasi bersedekah! Udah tahu belum sensasi bersedekah itu seperti apa? Kalau kamu udah pernah merasakannya, pasti deh ketagihan. Caranya kak? Sahutku

Coba deh kamu keluar di malam hari, atau siang-siang terik, kemudian kamu berkeliling mencari orang yang membutuhkan, tapi dia tidak meminta-minta, kamu datangi lalu kamu keluarkan uang yang sebenarnya kamu juga sedang butuh banget uang itu. Lakukan, kemudian yakin Allah akan memudahkan kesulitanmu.

Perhatikan orang disekitarmu, yang dia itu sepertinya membutuhkan pertolongan, tapi tidak menunjukkan atau sampai meminta-minta, meski mereka sangat butuh, itu karena mereka menjaga kehormatan diri. Temuilah bapak-bapak tua, penjual balon keliling yang lelah dibawah pohon mencari pembeli, tukang becak yang sedari pagi duduk diatas becaknya, menunggu penumpang yang datang, sambil menahan lapar.  Dekati mereka, lalu keluarkan beberapa lembar uang, dan tataplah matanya dalam-dalam

Datangilah orang-orang yang ketika malam menjelang, mereka masih saja berpacu dengan waktu, mengais rejeki diantara tumpukan sampah, atau orang-orang yang menyerah pada lelapnya malam di bantaran sungai beratap dedaunan, yang mungkin lupa belum makan, bukan lantaran lupa tapi tidak ada uang untuk membeli makan sejak tiga hari lalu. Datangi mereka dan berbagilah apa yang kamu punya meski dengan sebungkus nasi.

Ketika mereka mengucapkan terima kasih penuh takzim, dan menatap mata kita sambil berkaca-kaca, disitulah sensasi sedekah yang akan kamu rasakan, ada rasa damai yang tiba-tiba merasuk dalam hati, dan itu tidak bisa terbeli dengan apapun! Itulah obat penawar galau

Ada cerita nyata dari teman kakak, yang juga melakukan hal ini, katanya ketika sedang membagi-bagikan nasi bungkus di bantaran sungai sekitar Surabaya, saat itu bapak tua pengemudi becak sedang tertidur pulas sekali, kemudian tanpa sengaja teman Kak Ina, memberikan nasi tepat di pelukannya, dan sedikit membangunkan si bapak..

Astaghfirullah..Subhanallah..Allahu Akbar.. teriak Pak becak itu setengah terkejut, terbangun dari mimpinya.. lalu berkata.. aduh mbak saya kaget, saya pikir malaikat terima kasih..terima kasihh... Ya Allahh terima kasiihhh rejeki dari Allah ini mbak.. saya belum makan, dan tadi saya mimpi melihat makanan..

Saya jadi merinding mendengar cerita Kak Ina, bukan karena takut, tapi terharu, betapa kita kadang tidak pernah melihat ada orang lain yang masih lebih sengsara dari kita, dan layak kita bantu.

Lalu lanjut Kak Ina, ada juga cerita lain, seorang teman ketika Bulan Ramadhan, hendak melakukan i’tikaf di masjid, dan sejak pagi dia berniat untuk bersedekah, tapi entah kenapa ia tidak bertemu dengan orang yang tepat menerima sedekahnya, bukannya pilih-pilih, tapi mungkin juga hati ini sudah diatur oleh Tuhan, kepada siapa rejeki kita ini akan mengalir.

Photo : Googling
Hingga malam menjelang sahur, tak juga bertemu dengan orang yang ingin ia sedekahi, akhirnya sebelum meninggalkan masjid, teman kakak ini berinfaq di kotak amal masjid, lalu menaiki motornya pulang untuk sahur dirumah. Dan Subhanallah.. ketika diperjalanan pulang, dia tanpa sengaja melihat orang yang sedang rukuk – sujud di samping sebuah gedung perkantoran di salah satu jalan kota Surabaya.

Tanpa pikir panjang, mesti sudah sedikit jauh, teman kakak ini memutar arah motornya, dan mendatangi orang itu, ketika itu si Bapak sedang duduk takhiyat akhir, ditungguinya si bapak, sampai salam kemudian teman kakak ini menyerahkan beberapa lembar uang. Sontak si bapak kaget, karena didatangi orang memakai helm dan masker penutup anti debu, dipikirnya mau di-garong, tapi malah dikasih rejeki

Ucapan terima kasih dan mata yang berkaca-kaca dari si Bapak, benar-benar sensasi luar biasa yang dirasakan teman kakak kala itu. Dari kejauhan terlihat si bapak meneruskan shalat malamnya di samping gedung tua beralaskan kardus sebagai sajadanya.

Ahh saya hanya bergumam, betapa mulianya orang-orang itu yang terus menyebut Asma Allah dalam keadaan yang jauh dari kemewahan. Betapa malunya saya, yang sedikit-sedikit menulis status berbagi galau berharap galaunya segera hilang dengan berbagi cerita, sedangkan mereka membagi rasa galaunya justru dengan berbagi sedekah kepada orang-orang yang ”mungkin lebih galau” .. maka cukuplah Allah yang akan mengusir ”galau” nya..

Semoga di tahun baru ini, saya menjadi orang yang lebih mau berbagi galau dengan cara bersedekah :) Selamat Tahun Baru ya Kawan.. 1 Muharram 1434 H


Sunday, November 11, 2012

Sore ini saya ada janji ketemu dengan teman-teman komunitas backpacker dunia Surabaya di rumah Mbak Atiek, yang baru saja pulang explore Vietnam.
Photo by : Bang RDM :D

Bertemu teman-teman baru yang memiliki hobi sama, tentunya seperti sedang minum kopi ditemani pisang goreng keju.. KLOP! Persis seperti hidangan yang disuguhkan Mbak Atiek, ditambah lagi kopinya spesial dari Vietnam, gratiss pula.. wahh benar-benar keberuntungan menyelimuti malam ini.

Ini pertama kali saya ketemu dengan teman-teman baru, diluar dugaan.. surprisee! Saya merasa sudah bertemu mereka bertahun-tahun lalu, seperti sedang reunian saudara, sangat menyenangkan. #psst beda sama tetangga kamar sebelah yak .. lirik mbak Dian hehe.. “Arek-arek BD Surabaya iki reeek..!”

Percakapan, cerita dan tawa canda bercampur jadi satu, memenuhi gazeboo rumah asri Mbak Atiek. Mulai dari sharing bagaimana serunya perjalanan ke Vietnam, apa saja yang bisa ditemui disana, hingga suka dukanya jalan bareng orang baru, plus kompor-komporan next trip-nya.. Voilaaa sangat menyenangkan.

Dari pertemuan itu pula, saya banyak belajar hal baru, khususnya tentang kopi, bagaiman cara mensajikannya, dengan alat yang selama ini belum pernah saya tahu, coffee drip kalau orang kampung saya dulu cara minumnya, gelas atau cangkirnya dibalik diatas lepek atau tatakan gelas, dan minumnya disruput pelan-pelan. *sayangnya saya gak ambil gambar dripper-nya

“Kopinya dimasukkan ke alat ini,kemudian diketuk-ketuk biar padat, baru disiram air panas, dan ditunggu tetesan kopinya keluar” Jelas Mbak Atiek kepada Mbak Tina sang “duo coffee lover” kami.
Photo Source : Here

Jadi seni meminum kopi ala Vietnam, bisa merasakan taste kopi dari yang super kental, sampai yang paling cair, boleh dibilang Brithish Coffee sampai American coffee, dan juga di Vietnam katanya kopi pahit ada yang diminum dengan ditambah es.. waah gimana ya rasanya. Cirikhas lain dari kopi Vietnam ini, ada aroma moca – choco yang sengaja ditambahkan, saya memilih kopi susu yang juga memiliki aroma sama dengan kopi pahitnya, karena lambung saya tidak terlalu kuat minum kopi pahit, tapi untuk selera nusantara mungkin perlu ditambah gula.

Sambil terus menyimak, saya juga merenung dari setiap pembicaraan semalam, akan filosofi kopi, (wah saya kebetulan belum baca novel Dee nih..jadi kalau ada cerita yang sama, ini hanya rekaan belaka :p).

Meminum kopi sendiri, layaknya bagaimana kita menjalani hidup, mulai dari meraciknya, menyiram dengan air panas, kemudian menunggu proses dripping, hingga akhirnya diperoleh taste kopi yang kuat, dan jika kita menginginkan rasa lebih ringan tinggal tambahkan air sebagai penawarnya.

Kopi panas tidak bisa serta merta kita tenggak seperti minum air, tapi diminum sedikit demi sedikit, menikmati setiap sensasi rasanya dari awal hingga akhir, seperti itu pula kehidupan, kita tidak bisa memaksa menjalani kehidupan dari tengah, atau langsung menuju akhirnya, tapi ada tiap proses dan perjalanan anak manusia yang harus dilewati sejak awal.

Kalau kau rasakan pahit dalam tegukan pertama, maka cobalah tambahkan gula, dan jika tidak kau temukan gula, cobalah kau cari yang lebih pahit dari kopimu, agar kopi pahit itu terasa lebih manis dilidah, tapi jika tidak juga kau temukan apapun.. maka nikmati saja kopi pahitmu sambil terus memandang senyum manisku..

Nikmati saja hidupmu kawan!.. sepahit apapun itu, akan ada manis yang mengakhirinya
Sebuah seni menjalani hidup.. #CofeePhylosophy...

\