Sejatine Urip Iku Mung Ngampung Dolan

Monday, December 30, 2013

People love people hate  ... You cant force them to love nor to hate, But you have the choices to choose ! To love or to hate

Kehidupan berjalan seperti turbin air yang berputar, sekejap berada di permukaan, lalu tak lama kembali ke dasar. Kita tidak bisa memilih kapan berada di permukaan, atau kapan terendam di dasar sungai. Kehidupan memang penuh liku, dan terjal akan tetapi banyak hal yang lebih menyenangkan meski perjalanan sedang berliku.. Seperti layaknya turbin, kita tidak bisa memilih untuk berada di permukaan atau di dasar, tapi kita diberi pilihan untuk terus berputar atau berhenti.

Ketika berada di dasar permukaan, adalah saat yang tepat untuk mengumpulkan banyak ilmu, banyak energi serta meresapi aliran deras air yang membasuh kisi-kisi turbin, lalu menguatkan kita untuk kembali melejit ke permukaan. Dan ketika sedang berada di permukaan, adalah saat yang tepat untuk membuka cakrawala mata , menghirup dalam-dalam udara segar, lalu bersiap terbang merendah layaknya pesawat yang akan mendarat, kembali ke dasar, semua berjalan dengan sistem Tuhan yang saangat sempurna.

Hmm tiba-tiba terbersit menulis coretan hikmah dalam perjalanan kali ini, betapa bersyukurnya saya diberi kesempatan Tuhan untuk menjalani hidup saya. Banyak ilmu, banyak hal dan juga banyak liku yang saya temui hingga penghujung 2013 ini , dan semoga itu semua menjadikan hati ini selalu berada di dasar permukaan, dan membiarkan otak ini melambung setinggi-tingginya di permukaan seperti turbin yang terus berputar memberikan manfaat .

Apa yang saya raih hingga dini hari ini, merupakan goresan-goresan mimpi yang sengaja maupun tak sengaja tertanam dalam lintasan prasangka saya. Ada banyak orang yang terlibat dalam pencapaian hidup ini, entah mereka yang benar-benar tulus sayang ataupun yang dengan sadar membenci saya, semuanya memiliki porsi tersendiri dalam membantu saya menuju jalan ini ..... Sebuah jalan sutra!

Dari perjalanan ini, akhirnya saya  dapat memahami dan mengerti pesan Tuhan yang tersembunyi, bahwa setiap orang yang dikirim, datang dan pergi untuk sebuah alasan... Agar saya mampu terus berjalan melewati jalan sutra ini! Setiap orang yang dikirim Tuhan dalam kehidupan saya berperan penting! Ada yang dikirim sebagai jalan ketaqwaan, jalan kesuksesan, jalan manfaat, dan juga jalan kebahagiaan dunia akhirat ®

Wednesday, September 25, 2013


Mengenal Hijrah Saputra Yunus, merupakan suatu kehormatan bagi saya sebagai pebisnis pemula, Agam (sebutan pria Aceh) asal Kota Sabang ini, boleh dibilang salah satu inspirator muda tidak hanya di bidang bisnis, tapi lebih tepatnya bisnis kreatif

pinjem dari FB nya Bang Hijrah
Bang Hijrah, begitu saya sering memanggilnya, adalah founding father-nya Miister Piyoh, sebuah local brand produk kaos kata-kata khas Aceh yang kini mulai dikenal tidak hanya skala lokal, tapi juga internasional. Meski bukan termasuk yang pertama di Indonesia, tapi saya berani bilang desain-desain dan kata-kata besutan Hijrah boleh diadu dengan merek-merek yang sudah terkenal seperti Dagadu – Jogja, Joger – Bali, Cak Cuk – Surabaya, Jember Bangets – Jember.

Istilah Piyoh, pertama kali saya dengar dan tahu, ketika bertemu dengan mantan Duta Wisata Malang (tahun berapa ya bang? Hehehe) di Malaysia, Alhamdulillah kami terpilih menjadi salah satu peserta blogging competition di Selangor Malaysia. Sebelumnya kami hanya saling mengenal muka lewat facebook, sepertinya Alid artis Jombang ini yang mengenalkan.

Sebelum bertemu, saya hanya tahu Hijrah sebagai sosok pemuda Aceh yang giat sekali dengan acara-acara sosial, saya pikir dia PNS di kantor pariwisata Aceh hehehe.. abis tampilannya selalu rapi jali! Ya bisa dikatakan cirikhas pria metrosexual gitu lah, yang selalu tampil prima hohoo (iklan lewat..)

Saya benar-benar gak tahu, kalau ternyata dia punya bisnis kaos kata-kata, pas di Malaysia saya sering melihat dia membawa stiker kecil bertuliskan “Piyoh” dengan desain yang sangat menarik. Setiap orang yang dia temui, selalu diminta foto close up dengan membawa stiker itu, dan bergaya sesuai kepribadian.

Pinjem dari FB nya Bang Hijrah
Hmm.. diam-diam saya juga menjadi target “photo hunt Piyoh”, apa boleh buat, saya dengan rela meminjamkan wajah manis saya ini untuk diabadikan dengan Piyoh hehehe. Dalam hati saya bertanya, Piyoh itu apa sih..? kenapa harus foto dengan stiker itu ? mending foto sama orangnya .. (merayu minta gantungan kunci :p).

O la la.. ternyata piyoh itu bahasa Aceh, yang artinya Silahkan Mampir, dan itu adalah brand yang dia usung untuk produk kaos kata-kata.. wah wah wah.. pintar sekali nih si Abang.. promosi cara cerdas, yang akhirnya saya juga menjadi followernya.. Bravoo bradeerrr!

Hijrah benar-benar membawa gelombang Piyoh.. kerennya The Piyoh Wave (karena lagi di LN nih..) dari Sabang ke Malasia, bahkan sampai Surabaya loh hehehe.. buktinya saya jadi mengenal tuh produk Piyoh. Suatu saat semoga saya bisa berkunjung ke outletnya di Sabang sana.. Aamiin!

Produk Miister Piyoh, benar-benar Aceh bangettss.. Hijrah memberikan sentuhan lokal dengan citarasa internasional dalam setiap desain-desain dan karya yang dibuatnya. Ini yang menjadikan produk yang dimiliki Miister Piyoh mempunyai ”PEMBEDA” – ilmu dari ipphoright – yang akhirnya mampu bertahan dalam dunia bisnis.

Well di perayaan kesuksesan yang ke berapa nih Bang Hijrah? 29 tahun hehehe.. Saya mengucapkan Selamat dan Sukses semoga terus bisa menjadi kontributor positif untuk Indonesia dan Dunia!
Saya sangat bangga loh dan acungi jempol, untuk teman-teman daerah yang ”Proud to the max” of their local culture! Apalagi sampai bisa memberikan kontribusi positif di tingkat nasional hingga mancanegara... SUPERB! Karena Indonesia bukan Jakarta saja hehehe..

Monday, September 16, 2013


Maaf ya kawan, bukan niat hati untuk tidak sayang dan peduli pada pecinta Kelinci, tapi apa daya lidah memang tidak bisa bohong, saya akan sedikit berbagi cerita tentang lezatnya makan sate kelinci!

Indonesia memang dikenal dengan berbagai macam menu special dan rasanya yang “strong” alias nendang banget. Salah satu menu favorit yang sudah dikenal dunia adalah Sate – Satay. Kalau kita mengunjungi beberapa daerah, ada banyak jenis sate yang kita ketahui, mulai dari Sate Ayam khas Madura, Sate Lilit Bali, Sate Padang, Sate kerang, hingga yang satu ini Sate Kelinci!

Sate Kelinci, banyak dijumpai didaerah beriklim sejuk, mungkin karena pengembang-biakan kelinci lebih mudah kali ya.. Saya sih geli juga kalau lihat kelinci yang masih hidup, karena saya bukan pecinta binatang hehehe.

Ini adalah pengalaman ketiga bagi saya, berwisata kuliner sate kelinci, pertama saya makan sate kelinci di daerah Tretes Pandaan, kedua di Kota Batu, dan yang ketiga di sini, kawasan Agrowisata Wonosari Lawang Malang.

Wahh.. ini benar-benar sate kelinci yang paling enak menurut saya dibanding yang sudah pernah saya makan, dan ternyata pemiliknya ini “Ahlinya Sate Kelinci”. Saya memesan 1 porsi yang berisi sepuluh tusuk Sate, dengan lontong sebagai pengganti nasi. Karena menurut Mas Ardi, anak dari pemilik warung ini, paling enak makan sate kelinci ya sama lontong, jelasnya dengan aksen jawa Malang yang khas!

Sembari menunggu sate saya siap, saya mencoba berbincang tentang sate kelinci sambil tak lupa “klik klik kamera” untuk mendukung tulisan saya J. Penjual warung Sate Kelinci ini sangat ramah dan bersahabat, mereka banyak memberikan ilmu-ilmu baru tentang karakter daging kelinci, khasiat dan manfaat beberapa bagian dari kelinci, serta tips rahasia bagaimana membuat sate kelinci yang lezat.. ahaa senangnya saya!

Mas Ardi adalah anak kedua dari empat besaudara, dia baru adalah mahasiswa baru jurusan tata boga di sebuah universitas di Malang! Woww saya salut dengan keluarga ini, karena mereka mendidik anak-anaknya untuk mandiri dan menjadi entrepreneur. Obrolan kami sangat nyambung dan menyenangkan. Mas Ardi ini ternyata sudah punya usaha burger sejak kelas 2 SMP, dan Kakaknya yang kini sudah semester akhir ITN Malang, juga punya usaha sendiri. Two Thumbs for this Family!

Selang beberapa menit, sate saya siap! Nampaknya saya sangat kelaparan, hingga lupa mengambil gambar Sate dan Lontong saat pertama dihidangkan hehehe. Bener deh.. ini sate nya lezat bin mak nyuss! Dagingnya lembut, bumbu satenya pas di lidah saya. Satu porsi dibandrol cukup murah, Cuma 20,000 saja! Alhamdulillah kenyang

Saya mencoba bertanya lebih dalam lagi, layaknya wartawan yang sedang meng-interview narasumber nya. Dari diskusi ini saya tahu bahwa Kelinci yang digunakan adalah yang sudah berusia 3 bulan, dan hanya yang berjenis kelamin laki-laki, itupun tidak semua bagian dari daging kelinci ini bisa dibuat untuk Sate. “Kalau kita menggunakan daging bagian perut kelinci, pasti nanti satenya amir” jelas Mas Ardi.

Ayah Mas Ardi ini mulai membuka usaha sate kelinci sejak tahun 1998, dan ini adalah warung pertama mereka, hingga akhirnya kini sudah punya restoran yang lebih memadai di Jalan Surabaya – Singosari, menurut Mas Ardi menu di sana lebih lengkap, ada Bakso daging kelinci, Rica-rica Kelinci, Gulai Kelinci, dan Sate Kelinci.. wah wah wahh.. semakin bergoyang lidah saya hahahaha.. next trip deh!

Oh yaa… cirikhas dari daging kelinci itu berwarna PINK sebelum dibakar, teksturnya lembut, dan ketika dibakar tidak terlalu banyak mengeluarkan asap seperti daging ayam. Kandungan proteinnya tinggi, dan memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah.. waahh jadi inget jaman kuliah di Teknologi Pangan nih..

Selain teknik pengolahan yang benar dan baik, arang kayu yang digunakan juga sangat berpengaruh pada kelezatan sate kelinci. Ada khasiat  lain dari bagian kelinci yang bisa dimanfaatkan, yaitu otak kelinci dan empedu. Konon katanya otak kelinci itu sangat bagus untuk perempuan yang bermasalah dengan kesuburan, sedangkan empedunya itu bagus untuk penderita asma.






“Otak kelinci itu kecil mbak.. seujung jempol, tapi manfaatnya besar, untuk perempuan yang bermasalah dengan kesuburan, kalau empedunya itu bagus untuk penderita asma, langsung ditelan mentah-mentah InsyaAllah sembu” Jelas Mas Ardi

Sate Kelinci - Lontong (Rabbit Satay - Mashed Rice)



Hmm makanan yang lezat, percakapan yang renyah .. semua menyatu dalam perjalanan kali ini! Selamat berburu kuliner ;)

Friday, September 13, 2013




Suatu kesempatan istimewa yang saya dapatkan, semalam di Gedung Kesenian Cak Durasim Surabaya. Saya bisa menonton pertunjukan bertaraf internasional karya seniman asal New Delhil India, Shriram Bharatiya dan Kala Kendra  yang bercerita tentang Kisah Cinta Rama dan Sinta, dalam pagelaran Ramayana

Pertunjukan dimulai jam 7 malam waktu Surabaya, entah kenapa saya sangat excited dengan budaya India, dan masih tergila-gila ingin berkunjung kesana.. Taj Mahal! Sedihnya kalau baca blog karib saya yang satu ini Alid, dengan foto-foto gila di sana .. huuuuuh One day beib! One Day!

Well.. ceritanya ini nonton dadakan, karena saya dapat info dari posting seorang teman, tentang Festival Layang-layang di KenPark yang masih akan berlangsung tanggal 21 – 22 September nanti. Lalu saya iseng membuka website Dinas Pariwisata Surabaya, dan naaahh! Ada pertunjukan sendratari Ramayana, tgl 12 September 2013, jam 7 Malam.. O lala .. itu sekarang, gumam saya.

Saya langsung sms Hayu, sahabat saya yang paling asyik dan seneng banget kalau urusan pertunjukan tari menari. Awalnya saya pikir, ini sendratari Ramayana klasik yang di Prambanan.. wah lumayan dong, bisa nonton gratis di Surabaya pula! Dan betapa surprisenya sayaaaa…. Ternyata pertunjukan itu asli dari India ..ayee acha achaa heei

Datang sedikit terlambat, karena biasanya masih ada banyak sambutan-sambutan dari pejabat. Whupss saya salah kawan.. this is International event! Mereka benar-benar mulai jam 7 teeng! Semua penonton sudah ada didalam, dan salah satu perwakilan dari India sudah memberikan sambutan. Saya tergopoh mencari tempat duduk yang terbaik, biar bisa enjoying the performance!

Yapss.. saya duduk di baris kelima dari depan, hmm privilege banget deh! Kanan kiri saya anak-anak berwajah India.. O my God ternyata banyak juga orang-orang India di Surabaya, mereka berpakaian Sari layaknya yang saya temui di Lil India.. huhuhu.. suasanana malam itu bener-bener bikin kangen Lil India di Klang, Penang, Singapore deh..  bau dupa khas semerbak memenuhi ruangan pertunjukan Gedung Cak Durasim.

Magis benar-benar magis, tak lama kemudian pertunjukan dimulai, music khas India mulai bertalu-talu, penari yang lincah gemulai keluar dari balik layar. Mereka menari begitu lincah, energik dan benar-benar menguasai panggung. Saya benar-benar terkesima, ini adalah pengalaman kedua bagi saya menikmati pertunjukan sendratari internasional, sebelumnya saya menikmati pertunjukan tari dari Filipina di Singapore, pas kebetulan lagi jalan-jalan kesana.

Jumlah penari keseluruhan sebanyak 26 orang, dan semua berperan aktif dalam setiap adegan. Saya kagum dan heran, bagaimana mereka begitu cepat berganti pakaian, tata rias hingga aksi panggung yang superb! Pasti sangat melelahkan. Saya acungi jempol deh untuk mereka!

Okey, now about the Ramayana Ballet. Terus terang saya tidak terlalu paham tentang cerita Ramayana, at least saya pernah mendengar cerita Ramayana dari guru bahasa jawa waktu masih di SMP, dan dulu ada sebuah stasiun televisi yang menyiarkan sinetron tentang kisah Mahabarata dan Ramayana, jadi sedikit tahu tentang cerita ini

Intinya ya menceritakan tentang Cinta, Harta, Tahta dan Wanita. Hmmm ya begitulah hidup, tak jauh-jauh dari empat hal tersebut. Dalam Kisah klasik ini, diceritakan tentang kisah cinta antara Rama dan Shinta, yang saling mencintai, kemudian mereka menikah, tapi banyak pihak yang iri, cemburu, dan tidak senang dengan kebahagiaan mereka.

Kisah cinta mereka penuh dengan liku, banyak aral melintang dalam perjalanannya, tidak sedikit orang yang ingin memisahkan mereka berdua, tapi kekuatan cinta sejati, tak bisa menggoyahkan mereka. Meski sempat terpisah, tapi pada akhirnya mereka bersatu kembali.

Hmm romantis yah J saya jadi teringat dengan buku yang sedang saya baca, Moslem Millionaire kayra Ippho Santosa.. (deuhhh promo nih :D ). Hehehe Yapp saya penggemar buku-buku Ippho, Konon katanya, Cinta itu sangat mengilhami kehidupan manusia, Banyak orang-orang hebat yang sukses karena CINTA, tapi cinta yang bagaimana dulu nih?  dalam buku itu, Ippho membagi karakter dasar cinta menjadi 3 yaitu :  Rational Love, Emotional Love, dan Spiritual Love

Saya yakin, teman-teman pasti sudah pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, entah itu cinta yang diungkapkan terang-terangan, atau rasa cinta yang disimpan hingga entah kapan akan terungkap. Nah pasti tau ya gimana rasanya hehehe

Rational Love, adalah cinta yang adalah ketika kita melakukan sesuatu hanya didasari keinginan dunia saja, Emotional Love, adalah ketika kita melakukan sesuatu hanya didasari karena orang-orang yang dicintai, sedangkan Spiritual Love, adalah rasa cinta yang didasari karena kecintaan kita kepada Allah .. (kalau mau tahu lengkapnya, baca buku Moslem Millionaire aja ya hehe)

Dulu saya pernah mendapat materi kajian Islami, bahwa mencintai seseorang itu karena Allah, hmm saya bingung seperti apa cinta yang seperti itu ya..? Dari Sendratari Ramayana dan bukunya Ippho, akhirnya saya paham. Bahwa Cinta sejati itu adalah cinta yang dilandasi oleh nilai-nilai Cinta Illahi.

Setiap manusia punya karakter dasar baik dan buruk dan juga punya fitrah mencinta serta dicinta, Jika kita memilih Rational Love dan Emotional Love, tentunya semua perhatian kita, cinta kita hanya tertuju pada satu hal tanpa memikirkan apakah itu baik/buruk, orang bilang pokoknya Cinta Mati dah!

Orang yang lagi jatuh cinta, konon katanya bisa bertindak diluar kesadaran mereka, mereka bisa melakukan hal-hal yang diluar akal sehat, bisa melakukan pencapaian prestasi yang luar biasa, hingga bisa mencelakai diri sendiri, dan itu semua karena CINTA … Ce ..I… eN.. Te ..Aa! Dunia serasa milik berdua.. yang lain ngontrak.

Ketika berbicara Rational Love – Emotional Love, hati cenderung lebih banyak dipenuhi oleh nafsu bukan ketulusan. Tapi ketika kita Menjatuhkan Cinta pada “SPIRITUAL LOVE” maka hidup kita lebih terarah, tindakan dan perilaku kita lebih jelas, karena kita paham akan aturan-aturan Cinta Tuhan yang hakiki, yang tidak menyakiti, yang tidak mencurangi, dan tidak melukai.

Dan sesungguhnya dalam setiap diri itu sudah tertanam Cinta Illahi, hanya saja kadang kita melupakannya, karena bias-bias cinta semu yang akhirnya membuat kita sengsara. Yuk sambil kita buka salah satu ayat Quran berikut dan cobalah untuk memikirkannya, semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung :

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui “ (Al Baqarah – 216)




Thursday, September 5, 2013


Pukul empat sore, biasanya aku sudah meninggalkan meja dan ruang kantor, tapi kali ini aku pulang paling akhir. Menikmati tumpukan kertas di meja kerja, aroma tinta dan AC yang membaur, menikmati lantunan piano oleh Akash Gandhi melewati sore

Sejenak mengarahkan mouse ke situs jejaring sosial, melongok status-status ataupun gambar dan foto-foto baru yang diupload teman-temanku, sedikit tersenyum bahkan tertawa pingkal menikmati sore ini

Lalu kembali menjentikkan jemari, menuliskan langkah-langkah kerja di divisiku, yang sebentar lagi akan aku tinggalkan. Ahh.. waktu begitu cepat berlalu, dan mungkin disini adalah waktu paling lama aku duduk bekerja dan berkarya.. Ya tepatnya 3, 5 tahun. Aku rasa ini waktu yang tepat untuk bergeser ke zona lain ;)

Tiba-tiba semua kenangan terlintas dalam benak, ada rasa sedih karena harus berpisah dengan teman-teman yang sangat menyenangkan, tapi mimpi-mimpi yang kuraut jauh lebih indah hasilnya kelak.. Yakin akan itu!

Kubiarkan saja imajinasi ini melayang menyelami waktu-waktu lalu, menikmati kenangan-kenangan yang akan selalu lekat. Dan juga kenangan-kenangan tentang Kau, Dia, Dia, Dia dan Mereka .. aku ingin membuka kenangan itu dan lekat-lekat menikmati di sore ini.

Mentari sore lembut menyapa dibalik jendela, bercengkrama akrab dengan langit biru sedikit kelabu oleh asap pikuk pengendara. Lalu aku balas senyum langit sore itu, yang membiaskan semua kenangan tentang Kau, Dia, Dia, Dia dan Mereka

Seperti sedang berdiri didepan Electronic Screen, yang memutar ulang seluruh episode cerita yang pernah terekam langit, mentari dan bumi tentang Kau, Dia,Dia,Dia dan Mereka. Ada cerita-cerita manis, mempesona, hingga ada cerita-cerita yang dulu ingin aku buang, tapi entah aku biarkan saja cerita itu lekat dalam episode itu

Dan kini aku menikmati setiap detik episode itu, tentang Aku, Kau, Dia,Dia,Dia dan Mereka. Seandainya episode itu terhapus, mungkin Aku tidak punya cerita indah saat  yang sedang aku rekam kini.

Seandainya aku tidak melewati episode itu, mungkin aku tidak akan pernah tahu apa rasanya merindu, bagaimana rasanya bahagia, seperti apa rasanya terjatuh, dan bagaimana berlari dari jatuh.. dan mungkin aku tidak akan pernah menjadi Aku yang sekarang

Hmm..  Seperti sebuah kuncup bunga, Tuhan mengajariku bagaimana membuka kelopak dan setiap helai bunga .. perlahan .. mengikuti proses alam, yang kadang aku sendiri tidak tahu, sedang berada dimana aku, jika Tuhan tidak mempertemukan Aku, Kau, Dia, Dia, Dia dan Mereka dalam episode cerita-ceritaku…

Apapun yang pernah terjadi antara Aku, Kau, Dia,Dia, Dia dan Mereka.. semua adalah bagian dari episode ceritaku yang akan membawaku pada Tuhan.. dan karenanya Aku tetap Mencintai Kau, Dia,Dia,Dia dan Mereka sebagai Makhluk Tuhan yang membantu membaik-kan Aku..

Meski apapun yang Kau, Dia,Dia, Dia dan Mereka lakukan padaku..
Aku Berterima Kasih 




Wednesday, August 7, 2013



Senja di kota Bondowoso, menikmati hembusan angin sore menerpa tirai jendela kamar, mengumandangkan tembang Sujiwo Tejo bertajuk Mirah Ingsun, yang tidak semua kata-katanya kumengerti, tapi aku mengerti bahwa sore ini begitu teduh hingga merasuki jiwa

Sebulan atau mungkin lebih, aku meninggalkan urusan tulis menulis di blog pribadiku, karena sibuk dengan hiruk pikuk dunia, yang begitu melenakan, bahkan sering membuat sukma ini meronta merindukan kedamaian .. ya seperti sore ini

Langit berbias biru berbaur dengan awan putih, angin lembah bertiup lebih kencang dari biasanya, seolah bersiap mengantar kepergian Ramadhan tahun ini. Tak terdengar sedikitpun kicau burung yang saling silang beterbangan, daun pepohonan pun seolah lesu melambai menyapa angin

Semesta sedang menangisi kepergian bulan penuh keberkahan, termasuk batinku yang juga merana menangisi hari-hari Ramadhan kemarin yang terlewatkan dengan banyak kesia-siaan. Semoga akhir Ramadhan sore ini, menyisakan doa dan harapan tulus, agar Tuhan mengampuni lalu merelakan bertemu kembali Ramadhan tahun depan.

Lirik tembang Mirah Ingsun, menambah nelangsanya sore ini, menyadari bahwa waktu begitu cepat berlalu, dan manusia seringkali lalai dengan nikmat waktu yang dikaruniakan Tuhan-nya. Menyadari bahwa manusia hanyalah sebentar berada di dunia, sebentaaaar saja.. seperti sekedipan mata.

Teringat sebuah ayat, Allah berfirman bahwa sesungguhnya dunia ini adalah permainan dan senda gurau belaka. Manusia berada di bumi ini hanyalah sementara, seperti layaknya anak kecil yang sedang bermain di sebuah taman, kemudian ketika sore menjelang, maka orang tuanya memanggil untuk pulang.

Ya.. kita semua ini sedang bermain.. sedang “Ngampung Dolan” .. menumpang bermain di taman bermain yang bernama Dunia. Kita bisa memainkan apa saja, bisa melakonkan peran apa saja di bumi ini hingga pada masa yang telah ditentukan, lalu kita akan kembali pulang kepada Sang Pemilik Jiwa, yang menguasai segala kerajaan.

Dan pada saat itulah, kita akan ditanyakan.. permainan apa saja yang telah kita lakukan selama di dunia, apakah ada manfaat yang kita bawa dari Ngampung Dolan (Numpang Bermain) tadi..?

Semoga Allah mengampuni kita, dan menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung baik di dunia dan akhirat kelak. Mengakhiri Ramadhan tahun ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada sahabat, kawan, dan sejawat yang selalu menasehati saya untuk selalu memperbaiki diri

Seandainya kita tidak bisa bertemu bertatap muka, kiranya sahabat, kawan dan sejawat semua sudi menerima permohonan maaf saya melalui tulisan ini. Akhirul kalam.. Taqobbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum Taqobbal Ya Kareem.
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriyah Mohon Maaf Lahir Bathin J

Tuesday, August 6, 2013

Just wanna share you this bad experience that I got this evening. Bondowoso is my hometown, but I live in Surabaya since 8 years ago, now I am home for Eid celebration

Well, this evening I had one friend from Philippine who would visit Bondowoso for Eid Celbration and Ijen. He came with other guys from Canada and Holland who will also visit Ijen especially for Blue flame.

Then, I met them in Hotel Baru, as they had just arrived, and got this Hotel from lonely planet, previous group of them who visited Bondowoso. My friend said no one speak English properly, they know less. 

The officer misinterpreted what this guys told her, She thought  that they want to book the car to go to Ijen, but the fact they had not decided yet, only asking the info. then I came, met up in the hotel's cafe, we had nice conversation and dinner.

then suddenly the officer came to me, asked me with some "interrogation" questions like who are you, where are you from, are you tour guide. I said I am his friend, then she told me that they already book the car, and the car will come in few minute

I asked my friend and the guys, they told me, the DID NOT book or deal with no one about Ijen. they only asking, I said to the officer, that you might misunderstood, because we DID NOT Book. then she started to blame me

She left us, then the other guy, seem the car owner (illegal tour agent) came to us, then He and his wife, suddenly talked to me in "bit high tone", interrogated me again, and started to speak loudly, blamed me, he thought that I grabbed his tourist

He said to me like mafia .. "This is my area, so you are not allowed to take any tourist from this hotel.." Ouggghhh I was trying to explain, but they speak louder and rude. I said to him.. just talked to that guys, if they wanna go with you ... go ahead

He offer 400k Rupiah to go to Ijen. then make it lower as 300k, still speak in anger. 
It was nightmare for me, the man talked so rude, and seem wanted to slap me, he said I mess up his trip, then when I came out the cafe, the lady push me off, and curse us..

She curse us.. "hope you got accident" then the man proudly said.. I will not allowed you to come to Ijen, I will call the gate man of Arabica coffee plantation to close the gate for you.. Erggghhh they are sooo annoying.

then we decided to leave the hotel, I took my friend and that guys to my home, and call Bosamba travel agent, the licensed agent in Bondowoso who provide Ijen trip. 
they charged IDR 250k per person, they took my friend and that guys from Bondowoso to Ijen, then Ketapang Banyuwangi for ferry to Bali, they provide 1 tour guide who speaks English, The price include entrance ticket to Ijen, and breakfast.


So guys.. if you want to visit Ijen, you may go by public transportation for cheaper price, but you need to go in the morning till midday (before 4pm). And if you visit Ijen in special occasion like in this near Eid Celbration, you better take tour agent for better transportation.

You may contact recommended agent, anf if you have no idea, you can contact Bosamba Tour Agent, in front of Palm Hotel Bondowoso, if you want to see blue fire better you contact in advance, because the trip will start at 11pm from Bondowoso.

here the FB link for Bosamba tour agent 




Sunday, June 9, 2013


Warung Madura Kampungan
Selain terkenal dengan Nasi Bebek, Nasi Cumi, ternyata orang-orang Madura juga punya menu andalan lain, yaitu Nasi Serpang. Rata-rata yang bikin khas masakan Madura itu, selain rasanya yang agak asin, sambalnya yang nendang banget seperti ditendang sapi pakai kaki belakangnya.. trus kena pecut Madura.. cettaaarrr membahana!

Nasi Serpang yang satu ini, saya temukan di Jl. KH. Mas Mansyur Surabaya, tepatnya di depan Hotel Kemadjuan kawasan wisata Ampel Surabaya.  Warungnya adalah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang buka setiap hari mulai dari jam 4 sore sampai 12 malam, itupun tergantung dari masakan yang tersedia.

Di sepanjang jalan KH Mas Mansyur ini, kalau malam sangat ramai, banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam makanan khas Ampel , kebanyakan makanan Arab dan Madura, seperti Gule Maryam, Nasi Kebuli, Nasi Bebek, Soto Daging Madura, Sate Madura, Es Kacang Hijau, Susu Kambing, Kebab, dan sebagainya. Yang jelas siapkan dompet dan perut kalau lagi jalan-jalan kesini.

Warung ini sebenarnya tidak saja menjual nasi Serpang, tapi juga menjual Nasi Cumi, ada banyak menu lauk pauk yang ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau, berkisar dari Rp. 8,000 sampai Rp. 20,000 tergantung lauk apa yang diminta. Dan yang menjadikan khas dari warung ini, adalah sambal mangga muda-nya, dan sambal Madura yang nendang banget!
Kalau orang jawa, sambal mangga muda disebut sambal pencit, kalau orang Madura disebut Chengi hahahha.. seperti nama Airport di Singapore ya :D. Saya udah dua kali makan disini, yang pertama take away alias dibawa pulang, trus yang kedua saya makan ditempat dengan teman.

Sensasi makan ditempat memang beda, selain ramai dan hiruk pikuk suasana Jalan Mas Mansyur, kita juga bisa nambah lauk dan sambal kalau kurang, tapi yang bikin gak nyaman adalah banyaknya pengemis dan pengamen yang lalu lalang masuk ke warung ini. Memang kawasan Ampel itu terkenal dengan pengemisnya, bukannya tidak mau berderma, tapi rata-rata mereka menjadikan “pengemis” sebagai profesi! Membuat saya malas berderma

Tips kalau pas lagi main ke Ampel, jangan sekali-kali deh ngasih pengemis, karena sekali ngasih satu pengemis, maka serta merta akan diberondong oleh pengemis-pengemis lain, apalagi kalau turis asing.. hmm gak nyaman kan.  

Well Okey, back to Nasi Serpang, apa saja sih isinya? Orang Madura itu khas banget deh makanannya, mereka tidak terlalu suka sayur mayur, tidak seperti orang Sunda, yang doyan banget sayur mayur, bahkan mentah sekalipun. Kalau masakan orang Madura itu banyak lauknya dan sambal sebagai pelengkap. Mie adalah sayur mereka hehehe..

Nasi Serpang

Nah Nasi Serpang itu terdiri dari Nasi, Daging sapi / Empal Goreng, ada serundeng (parutan kelapa yang digoreng), Udang goreng, Mie goreng, dan Peyek ebi, tapi kita boleh kok menambahkan lauk seperti cumi hitam, paru goreng, limpa goreng, ikan tongkol bumbu merah.. pokoknya banyaaaak menu lauknya..

Kalau kita kesana jam 4 sore, aduhh antrian pembelinya gak nahan, kalau mau makan di tempat, saran saya datang kesana setelah Isya atau sekitar jam 7 malam, suasana pengunjung sudah tidak terlalu ramai, jadi kita bisa menikmati makan dengan santai.

Oh ya.. kalau tidak mau makan di emperan, ada juga kok Nasi Madura yang disediakan oleh Depot Tujuh, penjualnya orang Arab, persis dibelakang warung ini. Selain depot Tujuh, ada juga Depot Al Mulk dan Depot Yemen, yang katanya sih udah di datangi Pak Bondan Mak Nyus dan Benu Boloe yang di TV itu tuh.. heheh tapi menurut saya yang paling enak itu masakan arab ya di Depot Tujuh!.. Laziizzz

Selesai dari warung Madura, bisa pindah ke sebelahnya.. itupun kalau perut masih kuat … ada penjual Susu kambing segar yang dicampur dengan Jahe, madu dan beberapa sajian susu kambing.. Selamat berburu kuliner!

Friday, June 7, 2013

Ketika Aku Jatuh Cinta

Dua hari ini saya sedang menikmati buku kitab klasik, yang sebenarnya sudah lama saya beli, tapi baru bisa saya baca sejak dua hari kemarin. Saya memutuskan membeli buku ini karena penasaran dengan Kitab AL Hikam, yang sering dibicarakan oleh teman lulusan pondok pesantren

Buku berjudul Al – Hikam, Untaian Hikmah Ibnu ’Athaillah, yang disertai ulasan untuk zaman kita oleh Imam Sibawaih El-Hasany ini benar-benar mudah dimengerti dan rasanya seperti sedang disayat setiap bagian jiwa, kemudian dipertanyakan.. Duhai Engkau Jiwa yang telah bersaksi.. apakah engkau benar-benar telah Melakukan janjimu??

Biasanya saya membaca buku secara urut, tapi kali ini saya membuka-buka secara acak babnya, seolah sedang diarahkan membuka bab-bab tersebut. Kata-kata dalam buku ini benar-benar dahsyat menurut saya, entah bagaimana kalau saya mengerti bahasa Arab, mungkin akan lebih mengharu biru membacanya.

Saya membuka Bagian 17, tentang Allahlah Sahabat Sejatimu, dua hari yang lalu saya ada janji ketemu dengan seorang sahabat baik, perempuan cantik, mandiri dan sukses. Dalam pertemuan itu kami saling sharing baik tentang ilmu bisnis dan keluarga.


Dia menuturkan bahwa apa yang kita miliki ini adalah titipan Allah, kita tidak punya Hak Milik hanya Hak Meminjam, dan setiap apa yang kita temui di dunia ini tidak selamanya akan bersama kita, Hanya Allahlah yang sejatinya bersama kita, baik dikala senang maupun duka.

Saya merenung lama dalam lembar bab tersebut, mempertanyakan diri yang sering mengingat Allah dikala susah, itupun kalau ingat.. padahal Allah itu tidak pernah ingkar terhadap hamba-hambaNya. Dia itu sangaaaaat dekat, bahkan lebih dekat dari urat nadi kita.


Semakin saya membaca, semakin saya penasaran dengan isi buku ini, akhirnya saya membaca dari halaman pertama. Tentang siapa itu Ibnu ’Athaillah, apa yang ditulis dalam kitab ini, lalu saya teruskan membaca pada bagian I tentang Berserah Pada Takdir dan Anugerah.

Pada bab ini, saya mengulang membaca halaman pertama hingga berulang kali, meresapi setiap makna kata-katanya, menyambungkan dengan jiwa, melaraskan dengan laku. Sungguh saya tercekat di halaman pertama. Menyadari bahwa Cinta kepada Allah terkalahkan oleh kecenderungan Nafsu.

Dalam bab tersebut, dikatakan.. bahwa manusia sangat sulit untuk melepaskan kecenderungan hatinya terhadap sesuatu yang diinginkannya. Manusia seringkali lupa menyertakan ”Kesertaan Allah” dalam setiap awal langkahnya, kalaupun mereka ingat, terkadang lupa menyertakan ”Kesertaan Allah” di tengah hingga akhir perjalanannya.

Dan ketika kekecewaan atas apa yang kita lakukan itu datang, hanya keluh kesah yang sering kita ucapkan. Sungguh Allah itu yang paling tahu apa yang terbaik, apa yang tepat untuk diri ini, bukan menurut ”kecenderungan” kita. Dan memang tidak mudah untuk menundukkan ”kecenderungan hati” kepada ”Kecintaan kita kepada Illahi”

Lembar demi lembar saya baca perlahan, selanjutnya pada Bagian II, tentang Agar Hati Tak Tertalingi, dikatakan dalam bab ini bahwa apa yang terungkap dalam kata, sikap dan perbuatan kita adalah cerminan dari keadaan hati kita. Hati yang baik tergantung pada asupan ruhani yang baik.

Asupan ruhani itu berkaitan dengan keluasan dan kesempitan hati kita dalam membangun kedekatan dengan-Nya. Kedekatan itulah yang akan mewujudkan Cinta! Cinta yang hakiki adalah Cinta kepada Illahi, seperti apakah jatuh cinta itu?

Setiap orang pasti tahu, bagaimana rasanya Jatuh Cinta, hampir selalu terkenang, ceria dan bersemangat ketika orang yang kita cintai itu disebut, mata kita berbinar-binar dan semua menjadi indah, tapi ketika hati tersakiti maka cinta itu perlahan memudar, seolah hidup tak berarti meratapi diri, mengutuk perjumpaan.. Ah Cinta!

Tentu beda dengan Cinta Hakiki..
Benar kata seorang bijak, yang mengatakan.. ketika kau bisa merasakan manisnya iman, maka tidak akan ada yang mengalahkan indahnya Jatuh Cinta, selain Jatuh Cinta kepada Tuhanmu..  tapi apakah saya benar-benar Jatuh Cinta pada Tuhan?


Lalu saya bertanya pada jiwa,
apakah pernah Tuhan ingkar meski kadang saya lupa menyapa-Nya
apakah Tuhan lalu mengurangi Cinta-Nya ketika saya ”menyakiti” –Nya
apakah saya tulus tidak menduakan cinta-Nya dengan hal-hal yang tidak pantas
pernahkah Tuhan melupakan saya, ketika saya sengaja melupakan-Nya
apakah Tuhan meminta imbalan ketika saya sedang bahagia
apakah Tuhan memperlakukan saya tidak baik, ketika saya kurang baik
Bahkan Tuhan selalu menambahkan rahmat-Nya, meski berulang kali saya meninggalkan-Nya

Cukup adilkah saya sebagai seorang hamba, yang tidak berdaya tanpa –Nya
Lalu bersikap sombong, seolah tak pernah ada ”Kesertaan Tuhan” dalam diri saya
Benarkah saya mencintai-Nya, benarkah saya ikhlas menjalankan perintah-perintah Nya?

Ketika Aku Jatuh Cinta..
Maka Engkau saja tujuan hamba,
Maka Aku akan berlari menyambut Cinta-Mu
Maka Dunia ini begitu kecil untuk ditaklukkan

Ketika Aku Jatuh Cinta
Maka Engkau saja pelipur hamba
Maka Aku akan tersenyum dalam setiap bara
Maka Lara ini akan lebur dalam senyum ketundukan

Ketika Aku Jatuh Cinta
Maka Engkau saja dalam Jiwa
Maka Hatiku pernuh dengan Rahmat-Mu
Maka Nafasku adalah alunan lembut Cinta-Mu

Ketika Aku Jatuh Cinta
Maka Allah Allah Allah
Maka Ya Rahman Ya Rahman Ya Rahman
Maka Ya Rahim Ya Rahim Ya Rahim



Sunday, May 19, 2013

mimAmia dan Sekolah Ibu
Minggu 19 Mei 2013,

Hari ini mimAmia mendapat undangan dari pengurus Sekolah Ibu wilayah Rangkah Surabaya, untuk berbagi cerita dengan para ibu mengenai bagaimana berdagang di internet

Menempati sebuah musholla kecil di kawasan kampung padat penduduk, tepatnya di Jl. Rangkah VI no 29 Kenjeran Surabaya, saya didaulat untuk menjadi pembicara pada pertemuan minggu siang. Ada dua pembicara yang akan menyampaikan materi, yang pertama Pak Aziz, yang membawakan materi tentang aritmatika, bagaimana mengajari anak-anak belajar menghitung dengan sempoa dan jarimatika.
Sedangkan saya, diminta untuk menyampaikan materi bagaimana memulai usaha di ruang maya.
Pak Aziz - Aritmatika

Sekolah Ibu, adalah dukungan social dari sebuah komunitas muslim di Surabaya, yang memberikan kelas gratis kepada perempuan – khususnya Ibu Rumah Tangga – mengenai berbagai ilmu, kelas keIslaman, pendidikan anak – orang tua, keterampilan dan sebagainya, dengan tujuan untuk mensejahterakan dan mencerahkan kaum perempuan sebagai seorang istri, ibu dan anggota masyarakat, demi keluarga yang lebih baik, lingkungan yang lebih sejahtera, dan Negara yang madani.

Kelas ini dilaksanakan setiap 2 minggu sekali – mohon maaf jika salah – secara gratis, pematerinya pun bergantian. Rata-rata peserta kelas adalah ibu-ibu rumah tangga yang berusia antara 30 hingga 50 tahun. Mereka mengaku senang dan berterima kasih bisa mengikuti kelas tersebut, karena selain mendapatkan ilmu secara gratis, juga sebagai sarana refreshing bersosialisasi dengan ibu-ibu lain.

mimAmia on show
mimAmia didaulat untuk berbagi ilmu tentang bagaimana menjual produk mereka melalui internet, lucunya banyak dari ibu-ibu yang belum mengenal internet, apa yang dimaksud internet, bahkan mereka tanpa sungkan menyebut dirinya “gaptek”  alias kurang paham dengan kecanggihan teknologi yang berkembang saat ini. Salah satu Ibu mengaku, justru anaknya yang lebih pandai mengutak-atik handphone

Mereka mengenal istilah internet dari iklan di televisi, dan merekapun juga mengenal istilah facebook, tapi tidak tahu bagaimana menggunakannya. Saya berusaha menjelaskan sesederhana mungkin apa itu internet, manfaat internet, bagaimana cara berdagang menggunakan internet (On Line Shop), apa keuntungan dan kerugian menggunakan internet sebagai sarana “jualan”

Suasana seru, ada yang wajahnya bingung, ada yang mengantuk sambil bersandar, ada juga yang antusias bertanya tentang kejahatan di internet, ada yang tanya bagaimana cara mempromosikan rencana usaha antar jemputnya, ada yang tanya bagaimana mengoperasikan laptop,  ada yang tanya bagaimana cara pakai jilbab yang saya kenakan .. hehehe..  namanya juga ibu-ibu

Ibu-Ibu Peserta Sekolah Ibu Rangkah Surabaya
Sekitar 1 jam saya memaparkan apa yang bisa saya sampaikan mengenai seluk beluk berdagang di dunia maya. Semoga apa yang sedikit ini bisa bermanfaat dan menumbuhkan semangat para ibu untuk mewarisi jiwa entrepreneur dari Khadijah r.a dan Rasulullah sebagai panutan kami.. Allahummasholli ‘ala Muhammad.. untuk Indonesia yang lebih berdaya!

Monday, May 13, 2013

Misty Blue Bondowoso - by Firman Fitriyadi
It was busy Monday as usual, I just reached my room then turned on my laptop, checking incoming e-mails from my buyers. I was so tired and bit annoyed of a not nice words from my friend
What a surprise when I logged in to facebook, and saw this beautiful capture, shot by Mr. Firman Fitriyadi, and this is in my hometown Bondowoso! Tegal Batu village, near to my parent house.
Subhanallah.. this soo beautiful, I dare to say that my hometown is wonderful, we have so beautiful landscape, fresh air, warm people, and Mr. Firman Fitriyadi made this beautiful place become sooooo gorgeous through the lens! Thank you for sharing this with us!
Tegal Batu Bondowoso - by Fiman Fitriyadi
This capture make my day, it boosts my mood up after a heavy day. I miss my town suddenly, and all the memories deep inside! An adorable smiling mountain.. just like flash back captures, took me to the ton millions time, remembering all the beauty of my town and you.

Don’t you see the splash of clouds engrave your name, enveloping every single space of sky, just like you want to hide something from me. The dancing angels splashing their scarf, and tell me the joys of nymphs welcoming their lover under the linn, the valley of Goddess

Langit runtuh semburat selendang bidadari bidadari surga
Memenuhi cakrawala merah jingga tepat diatas lembah kaliangga
Biru telaga mengukir dalam diam kelam sajak sajak malam
Di atas Kursi Mu Engkau bersemayam
Dengarkanlah bait bait rinduku pada sepertiga malam

Aku anak dari hambaMu yang sedang merindu
Menghabiskan sisa-sisa waktu
Berjalan menujuMu

Aku jiwa diantara belantara samudra hati
Meninggalkan ribuan masa
Berlari mencariMu

Tuhan..
Aku masih hamba-Mu kan?!