Sarapan Bubur Kacang Ijo Legendaris Bondowoso

Rombong yang sama dari dulu hingga sekarang :) 

Selamat pagi pembaca setia, yuk kita bernostalgia sebentar dengan jajanan khas Kota Bondowoso, khususnya anda yang sekarang sedang berada di rantau orang ya ..

Masih ingat kan dengan bapak berperawakan bugar tinggi besar, penampilan "sporty" plus handuk kecil di bahunya, yang setiap pagi dorong gerobak bubur kacang ijo dan ketan hitam ini? he he he

Yap .. si bapak ini sudah saya kenal sejak saya masih SD, yang setiap hari selalu lewat depan rumah, dorong gerobak yang lumayan besar sih.. isinya dua panci bubur kacang hijau dan ketan hitam panas. 

Nah .. pas sekarang saya balik lagi ke Bondowoso, si bapak ini masih juga "bertahan" jualan bubur kacang ijo, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan burjo, bahkan sekarang sudah punya cabang, yang dikelola anaknya. 

Kalau sekarang, si bapak ini .. saya lupa namanya :D maafkeun ... sudah tidak berjualan keliling, tapi mangkal di depan eks- Toserba Idola, seberang jalan SDK Indrarini. Sedangkan anaknya, mangkal di depan SDN Kutakulon 1.

Burjo Legendaris Bondowoso plus Es

Menurut ceritanya, beliau adalah pendatang, kalo tidak salah dari daerah Jawa Tengah, masuk Kota Bondowoso di era 80an awal, dan berdagang Bubur Kacang Ijo hingga sekarang. Beliau termasuk pioneer bubur kacang ijo di Bondowoso, waktu itu satu mangkuk bubur masih seharga 350 perak .. hi hi hi muraaah ya! dan seingat saya, terakhir saya beli masih 500 perak semangkuk-nya (pas saya SMP kali ya)

Dan sekarang satu mangkuknya juga masih terbilang murah kok .. cuma Rp. 2500 saja, boleh bubur kacang ijo saja, maupun campur ketan hitam. Saya suka dengan bubur buatan bapak ini, karena lembut dan sedap, tapi hati-hati ya kalau makan .. jangan langsung disantap, nanti lidah kita bisa-bisa menyonyo alias kolot dalam bahasa madura, terbakar karena panas sekali he he he.

Pesanan Bungkusan Burjo

Waktu di Surabaya sih juga ada burjo, tapi tidak selembut burjonya si bapak ini, manisnya juga pas, ditambah santannya yang ada rasa asin gurih, hmm rasanya pas banget dinikmati pagi-pagi, atau pas hujan-hujan.

Eits.. jangan salah, bubur ini juga bisa loh dinikmati siang hari, biasanya saya suka minta dikasih es batu, jadilah es bubur kacang ijo! Sedap kan?! Anda bisa makan di tempat, atau dibungkus juga bisa.

Setiap kali saya kesini, rombongnya tidak pernah sepi pengunjung. Biasanya mangkal di temapt itu mulai dari jam 8 pagi, sampai jam 4 sore, kadang juga pernah sampai jam 5 sore, tapi kalau habis, jam 2 siang sudah tutup

Penampilan Khas si Bapak .. "Sporty Look" ha ha ha

Menurutnya lagi, omset penjualan bubur kacang ijo, tidak setinggi dulu yang bisa mencapai 10-15 kg per hari, tapi si bapak tetap bersyukur karena masih bisa bertahan hingga saat ini. Saya salut loh dengan bapak ini.. lebih dari 35 tahun berdagang bubur, mulai dia masih bujang sampai sekarang sudah punya anak cucu.

Dan lagi .. masih tetap sehat dan awet muda :) mungkin karena rajin makan burjo ya ..ehh hi hi hi. Tapi benar juga loh, pola makan kita dan pola hidup sangat menentukan faktor kesehatan dan usia kita, selain pikiran yang ayem tentrem dan filosofi nrimo !

Burjo Mix Ketan Hitam

Well .. sekian liputan tentang burjo legendaris Kota Bondowoso, jika anda sedang main-main ke kota ini, sempatkan ya untuk mencicipi kuliner khasnya selain Tapay alias Tape he he he